kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.924   6,00   0,04%
  • IDX 7.199   58,32   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   10,55   0,96%
  • LQ45 877   11,13   1,28%
  • ISSI 220   0,58   0,27%
  • IDX30 448   5,78   1,31%
  • IDXHIDIV20 540   5,39   1,01%
  • IDX80 127   1,30   1,03%
  • IDXV30 134   0,24   0,18%
  • IDXQ30 149   1,59   1,08%

Rusia: Semua Rencana Perdamaian Ukraina Tidak Ada Gunanya


Sabtu, 20 Januari 2024 / 10:40 WIB
Rusia: Semua Rencana Perdamaian Ukraina Tidak Ada Gunanya
ILUSTRASI. Presiden AS Joe Biden, berjalan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menjelang sesi kerja di Ukraina selama KTT G7 di Hiroshima, Jepang, Minggu, 21 Mei 2023. Susan Walsh/Pool via REUTERS


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONFLIK RUSIA-UKRAINA - Melalui situs webnya pada hari Selasa (16/1), Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut segara upaya Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, untuk menyelesaikan perang tidak akan berhasil.

Pernyataan ini keluar setelah diadakannya sebuah pertemuan di Davos yang diikuti pejabat dari beberapa lusin negara. Semua pertemuan dengan tujuan damai pun disebut tidak ada gunanya.

"Semua pertemuan seperti itu, termasuk pertemuan di Davos dan pertemuan setelahnya, tidak ada gunanya dan berbahaya bagi penyelesaian krisis Ukraina," kata kementerian, dikutip Reuters.

Baca Juga: Vladimir Putin: Sudah Terbukti, Rusia Bisa Mandiri dalam Segala Hal

Rusia, sebagai salah satu pihak yang terlibat konflik, justru tidak diundang ke pertemuan yang membahas rencana perdamaian Zelenskiy. Pertemuan itu menyerukan penarikan seluruh pasukan Rusia dari Ukraina, pengakuan perbatasan pasca-Soviet pada tahun 1991, dan mekanisme untuk meminta pertanggungjawaban Rusia.

Rusia menilai bahwa gagasan perdamaian Zelenskiy tidak dapat melahirkan perdamaian.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyebut perundingan di Davos sebagai sebuah pembicaraan biasa. Dirinya mengatakan bahwa tidak akan ada langkah menuju penyelesaian tanpa partisipasi Rusia.

Zelenskiy sengaja mengesampingkan pembicaraan dengan Rusia. Saat berbicara di Forum Ekonomi Dunia di Davos pekan lalu, dia mendesak negara-negara Barat untuk memperketat tekanan sanksi terhadap Rusia dan meningkatkan dukungan untuk Ukraina.

Baca Juga: Anggaran Menipis, AS Setop Kirim Bantuan Militer ke Ukraina

Ukraina telah berupaya mengadakan pertemuan-pertemuan dan menyusun langkah-langkah diplomatik lainnya untuk mendapatkan dukungan dari negara-negara selatan dan banyak negara yang tidak terlibat dalam konflik tersebut.

Peserta pertemuan Davos berasal dari 18 negara Asia, 12 negara Afrika, dan 6 negara Amerika Selatan.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa sistem kenegaraan Ukraina dapat mengalami gangguan yang tidak dapat diperbaiki jika perang terus berlanjut.

Di sisi lain, Putin menegaskan bahwa Rusia tidak akan pernah terpaksa meninggalkan kemajuan yang telah dicapai dalam kampanye militernya di Ukraina.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×