Sumber: Reuters | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - NEW YORK/LONDON - Indeks saham dunia sebagian besar menguat pada Selasa (16/7).
Di sisi lain kurs dolar AS menguat pada Selasa, setelah data penjualan ritel Amerika Serikat yang solid menandakan ketahanan perekonomian negeri uwak sam.
Data yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan penjualan ritel tidak berubah di bulan Juni dari angka bulan Mei yang lebih tinggi dari perkiraan awal.
Menurut FedWatch Tool CME pelaku pasar masih sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga setidaknya 25 basis poin (bps) oleh The Fed pada pertemuan bulan September.
Indeks MSCI All-World naik 1,12 poin atau 0,14% menjadi 829,85.
Baca Juga: Rupiah Diproyeksi Menguat Terbatas, Menanti Data Penjualan Ritel AS dan RDG BI
Bill Adams, kepala ekonom di Comerica Bank menyebut ada tanda-tanda pelemahan di mana konsumen berpendapatan rendah dan moderat mulai mundur.
"Namun belanja terbuka oleh konsumen kaya membuat perekonomian secara keseluruhan terus bergerak maju," katanya .
Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan pada hari Senin bahwa data inflasi baru-baru ini memperkuat keyakinan para pengambil kebijakan bahwa tekanan harga berada pada jalur yang lebih rendah secara berkelanjutan.
Investor juga masih mempertimbangkan implikasi dari kemungkinan kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden mendatang menyusul percobaan pembunuhan terhadap Trump pada hari Sabtu.
Dow Jones Industrial Average naik 592,93 poin, atau 1,47%, menjadi 40.804,65, S&P 500 naik 28,01 poin, atau 0,50%, menjadi 5.659,23 dan Nasdaq Composite naik 27,23 poin, atau 0,15%, menjadi 18.499,80.
Di Eropa, STOXX 600 turun 0,23%.
Fokus Donald Trump
Trump, seorang Republikan, menunjuk J.D. Vance pada hari Senin sebagai pasangan wakil presidennya.
Jajak pendapat menunjukkan persaingan yang ketat antara Trump dan Presiden Joe Biden, meskipun Trump memimpin di beberapa negara bagian yang kemungkinan akan menentukan pemilu pada bulan November.
“Dia sudah menjadi favorit, dengan selisih tertentu, jadi dia menjadi semakin difavoritkan,” kata Colin Asher, ekonom di Mizuho.
Direktur riset XTB Kathleen Brooks berkata, "Perdagangan Trump adalah membeli saham Amerika dan membuang yang lainnya..."
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang termasuk yen dan euro, naik 0,16% menjadi 104,41, dengan euro turun 0,14% pada $1,0879. Terhadap yen Jepang, dolar menguat 0,37% menjadi 158,6.
Baca Juga: Wall Street Melemah, Data Penjualan Ritel AS Hambat Spekulasi Penurunan Suku Bunga
Investor masih mencermati yen setelah dugaan intervensi Tokyo pekan lalu mengganggu carry trade yang populer.
Para pejabat Jepang juga memberikan peringatan baru mengenai tindakan yang mungkin dilakukan.
Data pada hari Selasa menunjukkan Bank of Japan kemungkinan melakukan intervensi untuk kedua kalinya pada 12 Juli sebesar 2,14 triliun yen (US$ 13,50 miliar) untuk mendukung mata uang tersebut. Jumlah ini menyusul sekitar US$ 22,43 miliar yang mungkin dikeluarkan bank sentral untuk intervensi pada hari sebelumnya, menurut data Jumat lalu.
Harga Treasury menemukan stabilitas setelah aksi jual pada hari Senin. Imbal hasil obligasi acuan 10-tahun AS turun 3,1 basis poin menjadi 4,198%, dari 4,229% pada akhir Senin.
Harga minyak lebih rendah, dengan minyak mentah AS turun 1,03% menjadi US$ 81,08 per barel dan Brent pada US$ 84,13 per barel, turun 0,86% hari ini.