Sumber: Fortune | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Meta Platforms Inc. mencatat kenaikan saham selama 12 sesi berturut-turut, menjadi rentetan kenaikan terpanjang dalam sejarah perusahaan.
Kenaikan ini didorong oleh optimisme investor terhadap strategi kecerdasan buatan (AI) perusahaan media sosial tersebut.
Pada perdagangan Selasa, saham Meta naik 1,1%. Jika kenaikan ini bertahan hingga penutupan, nilai pasar perusahaan induk Facebook itu akan bertambah lebih dari US$ 235 miliar, sehingga kapitalisasi pasarnya mendekati US$ 1,8 triliun.
Baca Juga: Harga Bitcoin Terus Cetak Rekor Baru, Makin Dekat Level US$ 100.000
CEO Meta, Mark Zuckerberg, pekan lalu menyatakan bahwa tahun ini menjadi tahun yang sangat besar bagi perusahaan.
Ia optimistis asisten AI Meta akan menjadi yang paling banyak digunakan di industri. Perusahaan yang berbasis di Menlo Park, California, juga telah mengalokasikan hingga US$ 65 miliar untuk investasi terkait AI pada 2025.
Sejak mencapai titik terendahnya pada November 2022, saham Meta telah melonjak hampir 700%. Perusahaan ini dianggap sebagai salah satu penerima manfaat dari pembaruan AI DeepSeek yang sempat mengguncang pasar saham teknologi pekan lalu.
Baca Juga: Wall Street: S&P 500 dan Nasdaq Ditopang Nvidia, Saham Walmart Cetak Rekor Baru
Para analis mencatat bahwa model AI Llama milik Meta bersifat sumber terbuka, mirip dengan yang dikembangkan oleh startup asal Tiongkok tersebut.
Analis CFRA Research, Angelo Zino, menyebut Meta sebagai satu-satunya perusahaan dalam kelompok Magnificent 7 yang berfokus pada model AI sumber terbuka.
"Pada akhirnya, model DeepSeek seharusnya dapat mempercepat pengembangan produk AI dan meningkatkan pengembalian investasi bagi Meta," ujarnya.