kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Saham Meta Cetak Rekor Kenaikan, Tambah Nilai Pasar US$ 235 Miliar


Jumat, 07 Februari 2025 / 10:23 WIB
Saham Meta Cetak Rekor Kenaikan, Tambah Nilai Pasar US$ 235 Miliar
Mark Zuckerberg tiba sebelum pelantikan Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat ke-47 yang berlangsung di dalam Capitol Rotunda, gedung Capitol AS di Washington, D.C., Senin, 20 Januari 2025. Meta Platforms Inc. mencatat kenaikan saham selama 12 sesi berturut-turut, menjadi rentetan kenaikan terpanjang dalam sejarah perusahaan.


Sumber: Fortune | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Meta Platforms Inc. mencatat kenaikan saham selama 12 sesi berturut-turut, menjadi rentetan kenaikan terpanjang dalam sejarah perusahaan. 

Kenaikan ini didorong oleh optimisme investor terhadap strategi kecerdasan buatan (AI) perusahaan media sosial tersebut.  

Pada perdagangan Selasa, saham Meta naik 1,1%. Jika kenaikan ini bertahan hingga penutupan, nilai pasar perusahaan induk Facebook itu akan bertambah lebih dari US$ 235 miliar, sehingga kapitalisasi pasarnya mendekati US$ 1,8 triliun.  

Baca Juga: Harga Bitcoin Terus Cetak Rekor Baru, Makin Dekat Level US$ 100.000

CEO Meta, Mark Zuckerberg, pekan lalu menyatakan bahwa tahun ini menjadi tahun yang sangat besar bagi perusahaan. 

Ia optimistis asisten AI Meta akan menjadi yang paling banyak digunakan di industri. Perusahaan yang berbasis di Menlo Park, California, juga telah mengalokasikan hingga US$ 65 miliar untuk investasi terkait AI pada 2025.  

Sejak mencapai titik terendahnya pada November 2022, saham Meta telah melonjak hampir 700%. Perusahaan ini dianggap sebagai salah satu penerima manfaat dari pembaruan AI DeepSeek yang sempat mengguncang pasar saham teknologi pekan lalu. 

Baca Juga: Wall Street: S&P 500 dan Nasdaq Ditopang Nvidia, Saham Walmart Cetak Rekor Baru

Para analis mencatat bahwa model AI Llama milik Meta bersifat sumber terbuka, mirip dengan yang dikembangkan oleh startup asal Tiongkok tersebut.  

Analis CFRA Research, Angelo Zino, menyebut Meta sebagai satu-satunya perusahaan dalam kelompok Magnificent 7 yang berfokus pada model AI sumber terbuka. 

"Pada akhirnya, model DeepSeek seharusnya dapat mempercepat pengembangan produk AI dan meningkatkan pengembalian investasi bagi Meta," ujarnya.



TERBARU

[X]
×