Saham Terkait Kripto Berseri Usai Trump Sahkan Undang-Undang Stablecoin

Senin, 21 Juli 2025 / 19:21 WIB

ILUSTRASI. Harga saham perusahaan terkait kripto melonjak pada Senin (21/7) setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani undang-undang baru yang mengatur stablecoin di AS. REUTERS/Shannon Stapleton

Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID. Harga saham perusahaan terkait kripto melonjak pada Senin (21/7) setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani undang-undang baru yang mengatur stablecoin di AS.

Harga Ether pun menyentuh level tertinggi tahun ini sebagai respons pasar terhadap kabar tersebut.

Trump menandatangani GENIUS Act pada Jumat malam lalu, yang menjadi kemenangan besar bagi industri kripto. Sektor ini telah lama melobi agar ada kerangka regulasi yang jelas untuk meningkatkan legitimasi di mata investor dan regulator.

RUU ini sebelumnya telah disetujui oleh Senat dan diloloskan oleh DPR AS dengan dukungan suara 308 berbanding 122 pada Kamis (18/7).

Bitcoin, sebagai mata uang kripto terbesar di dunia, naik tipis 0,2%. Meski demikian, masih berada 3% di bawah rekor tertingginya sebesar US$123.153 yang tercapai pekan lalu.

Undang-undang ini melarang pemberian imbal hasil atau bunga pada stablecoin yang telah diregulasi. Menurut Deutsche Bank, hal ini mendorong investor mencari alternatif imbal hasil melalui aset kripto lain seperti Ether.

Permintaan Ether pun meningkat, karena dianggap mampu menggantikan stablecoin sebagai instrumen penghasil imbal hasil di platform keuangan terdesentralisasi (DeFi).

"Bank, perusahaan pembayaran, dan fintech akan terus membeli Ether untuk membayar biaya transaksi saat mereka menerbitkan stablecoin dan aset tokenisasi di blockchain," ujar Gautam Chhugani, analis senior aset digital global di Bernstein.

Ether tercatat terakhir diperdagangkan di level US$3.816,7, setelah sempat menyentuh level tertingginya tahun ini pada Minggu (20/7).

Saham perusahaan kripto seperti Coinbase Global naik 1,9%, sementara Circle Internet penerbit stablecoin juga menguat 0,9%.

Stablecoin dirancang untuk mempertahankan nilai tetap, umumnya dipatok 1:1 terhadap dolar AS. Penggunaan stablecoin meningkat pesat terutama di kalangan trader kripto untuk memindahkan dana antar token.

Bahkan sejumlah bank besar Wall Street seperti Bank of America juga tengah mengembangkan stablecoin mereka sendiri.

Saham Perusahaan Kripto Ikut Terkerek

Saham perusahaan yang belakangan aktif menambahkan kripto ke neraca keuangannya ikut menguat.

Saham BitMine yang didukung miliarder teknologi Peter Thiel dan diketuai oleh Tom Lee dari Fundstrat naik 4,7%.

Perusahaan lain yang memegang Ether seperti Bit Digital, BTCS, dan SharpLink Gaming mencatat kenaikan antara 2,6% hingga 9,4%.

GameStop termasuk yang mengikuti strategi serupa, menambah kepemilikan kripto mereka.

Saham perusahaan ini telah melonjak hampir 3.000% sejak 2020 dan kembali naik 2,2% pada perdagangan Senin.

Sementara itu, saham perusahaan akuisisi bertujuan khusus (SPAC) Dynamix Corporation melejit 30% setelah diumumkan akan bergabung dengan proyek kripto baru bernama The Ether Reserve, yang kemudian akan membentuk entitas baru bernama The Ether Machine.

Aset kripto lain seperti Solana juga mencatat kenaikan, menyentuh level tertinggi sejak Februari. ETF ProShares Ultra Solana melonjak 16,6%. XRP juga naik 1% dan mendekati level tertingginya sepanjang masa.

Menurut data CoinGecko, kapitalisasi pasar sektor kripto secara keseluruhan mencapai US$4 triliun pada Jumat (18/7).