Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih
Hal ini dilakukan usai pabriknya di Chennai, India menghadapi aksi protes pekerja yang melakukan mogok kerja karena penangguhan karyawan pada Februari lalu. Itu merupakan perselisihan perburuhan besar kedua disana dalam waktu kurang dari enam bulan.
Serikat pekerja berselisih dengan Samsung, menuduh perusahaan melakukan taktik penghancuran serikat pekerja. Akan tetapi, Samsung telah menyatakan bahwa mereka mematuhi semua hukum yang berlaku.
Baca Juga: LG dan Samsung Gugat Pemerintah India Terkait Penetapan Harga Limbah Elektronik
Sebelumnya pada September 2024, ratusan pekerja juga melakukan mogok kerja selama lima minggu di pabrik tersebut. Mereka menuntut upah yang lebih tinggi dan yang lebih tinggi dan pengakuan serikat pekerja sebelum produsen elektronik setuju untuk tambahan investasi perusahaan.
R.B. Rajaa, Menteri Negara Bagian Industri, Promosi Investasi dan Perdagangan India melalui plafotm media sosial X mengatakan Samsung akan menambah 100 pekerja lagi di fasilitas produksinya.
Baca Juga: Perang Tarif Trump Berkobar, Ini Kerugian yang Bakal Dialami Samsung dan Vietnam
Serikat pekerja berselisih dengan Samsung, menuduh perusahaan melakukan taktik penghancuran serikat pekerja. Akan tetapi, Samsung telah menyatakan bahwa mereka mematuhi semua hukum yang berlaku.
Saat ini Samsung mempekerjakan lebih dari 2.000 orang. Samsung tidak tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait hal ini. Sementara Menteri Rajaa pun tidak tidak memberikan kerangka waktu untuk investasi tersebut.
Pabrik Samsung di India membuat lemari es, televisi, dan mesin cuci. Pabrik tersebut menyumbang seperlima dari penjualan Samsung atau sekitar 12 miliar ruppee pada tahun 2022-2023.