CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Sanksi Baru, G7 Bakal Larang Impor Emas dari Rusia


Minggu, 26 Juni 2022 / 09:57 WIB
Sanksi Baru, G7 Bakal Larang Impor Emas dari Rusia
ILUSTRASI. G7 bakal melarang impor emas dari Rusia


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan sesama pemimpin negara yang bergabung dalam Group of 7 (G7) akan mengumumkan larangan impor emas baru dari Rusia. Ini menjadi sanksi terbaru dalam menanggapi invasi Rusia ke Ukraina.

Mengutip Bloomberg (26/6), para pemimpin G7 akan mengungkapkan janji bersama terkait larangan itu. Larangan tersebut akan berlaku untuk emas yang keluar dari Rusia ke negara-negara G7 untuk pertama kalinya.

Departemen Keuangan AS akan mengeluarkan larangan impor tersebut pada hari Selasa (28/6).

Sementara sanksi Negara Barat untuk menghukum Rusia sebagian besar telah menutup pasar Eropa dan AS terhadap emas dari penambang emas batangan terbesar kedua di dunia itu. Rencana G7 ini akan menandai pemutusan total antara Rusia dan dua pusat perdagangan teratas dunia, London dan New York.

“Apa yang dilakukan adalah memformalkan apa yang telah dilakukan industri emas,” kata Adrian Ash, kepala penelitian BullionVault.

London Bullion Market Association, yang menetapkan standar untuk pasar itu, menghapus tambang emas Rusia dari daftar terakreditasinya. Pengiriman antara Rusia dan London telah anjlok hampir nol sejak invasi ke Ukraina.

London telah menjadi salah satu tujuan terpenting untuk logam mulia Rusia. Emas Rusia senilai US$ 15 miliar yang tiba di sana tahun lalu merupakan 28% dari impor emas Inggris, berdasarkan data UN Comtrade.

Perintah eksekutif yang ditandatangani oleh Biden pada 15 April secara eksplisit melarang orang AS terlibat dalam transaksi terkait emas yang melibatkan bank sentral Rusia, Dana Kekayaan Nasional negara itu, atau kementerian keuangan Rusia.

Sementara kilang secara teori masih bisa mengimpor emas Rusia secara langsung, sebagian besar telah bersumpah untuk melakukannya. Asosiasi penyulingan Swiss, yang mendominasi industri emas, membantah bahwa anggotanya membeli emas dari Rusia setelah data perdagangan menunjukkan emas batangan negara itu telah masuk ke Swiss.

Aliran logam lain dari Rusia seperti tembaga, nikel, dan paladium terus berlanjut saat industri komoditas bergulat dengan pengelolaan hubungan jangka panjang dengan pemasok utama bahan mentah dunia.

Sementara itu, industri emas Rusia sedang mencari opsi penjualan baru, seperti mengekspor lebih banyak ke China dan Timur Tengah, yang bukan bagian dari G7.




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×