Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - PARIS. Produsen obat Prancis Sanofi akan menjual 50% saham di bisnis kesehatan konsumen Opella kepada perusahaan ekuitas swasta AS, Clayton Dubilier & Rice. Bank investasi publik Prancis Bpifrance akan menjadi pemegang saham minoritas dan mengambil sekitar 2% saham.
Sanofi bergabung beberapa produsen obat yang melepaskan bisnis konsumen. Sanofi mengatakan, Opella akan bernilai 16 miliar euro setara dengan US$ 17 miliar atau 14 kali estimasi pendapatan inti (EBITDA) pada tahun 2024.
Laporan penjualan Opella hampir saja memicu kritik dari penentang pemerintah dalam beberapa pekan terakhir atas potensi hilangnya aset strategis, sehingga mendorong para pekerja untuk mogok dan menyaingi penawar PAI Partners untuk membuat penawaran baru bagi bisnis tersebut.
Baca Juga: UBC Medical Indonesia (LABS) Mau IPO, Valuasi Harga Penawarannya Premium
Sumber pemerintah Prancis pada Minggu malam mengatakan, bahwa Sanofi telah mencapai kesepakatan mengenai persyaratan kesepakatan setelah memberikan jaminan kepada Paris untuk mempertahankan lapangan kerja dan produksi di Prancis.
Transaksi yang diusulkan, masih tunduk pada kesepakatan definitif, proses sosial, dan persetujuan undang-undang diperkirakan selesai paling cepat pada kuartal kedua tahun 2025.
Perusahaan ini juga meningkatkan panduan laba per saham (EPS) dengan mengatakan mereka memperkirakan EPS 2024 tidak termasuk Opella akan meningkat setidaknya persentase satu digit pada nilai tukar konstan.
Termasuk Opella, Sanofi akan meningkatkan estimasi EPS-nya menjadi antara stabil dan persentase pertumbuhan satu digit rendah dari sebelumnya stabil.
Kepala eksekutif Sanofi Paul Hudson mengatakan memilih grup dengan kemampuan terbaik dan orang-orang yang akan membantu mewujudkan kesuksesan bisnis jangka panjang. Dia menambahkan meskipun tidak ada batas waktu berapa lama Sanofi akan terlibat di Opella. "Kami berharap dapat terlibat dan bermitra dalam jangka waktu yang lama," ujar dia, Senin (21/10).
Opella mempekerjakan 11.000 orang di seluruh dunia dan menjual obat pereda nyeri populer Prancis Doliprane, serta merek-merek termasuk sirup obat batuk Mucosolvan, pengobatan alergi Allegra, dan pereda nyeri Buscopan.
Sanofi sejak setahun lalu sedang meninjau skenario pemisahan untuk bisnis kesehatan konsumennya. Sanofi mengatakan akan menggunakan hasil penjualan untuk menyediakan lebih banyak sumber daya guna pengembangan obat imunologi dan peradangan baru yang mahal.
Baca Juga: Perkuat Layanan Kesehatan, Sanofi Indonesia & SwipeRx Bikin Platform PharmAcademy
