kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sebuncah harapan dari AS dan Korea Utara


Selasa, 12 Juni 2018 / 07:00 WIB
Sebuncah harapan dari AS dan Korea Utara


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Pertemuan bersejarah antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Korea Utara (Korut) Kim Jong Un yang digelar Selasa ini (12/6) menciptakan banyak harapan. Meski agenda utama yang di gadang negosiasi tentang nuklir, namun potensi yang terbuka lebar adalah Korut membuka akses pasar dan ekonominya kepada dunia.

Sebab asal tahu saja, Korut telah berhenti merilis data statistik terperinci tentang ekonominya sejak tahun 1960-an. Selama empat dasawarsa berikutnya, satu-satunya data ekonomi yang tersedia hanya laporan anggaran nasional terbatas tahunan. Bahkan Korut menghapus semua angka ekonomi pada awal 2000-an.

Sejak saat itu persentase perkembangan ekonomi Korut yang beredar dari berbagai sumber dari tahun ke tahun masih simpang siur. Kelangkaan informasi membuat para ekonom kesulitan menggabungkan angka-angka yang penuh tambal sulam. Itu membuat proyeksi mereka menjadi tidak tepat.

Bank Sentral Korea Selatan dianggap sebagai sumber yang paling otoritatif untuk bisa membuka proyeksi data ekonomi Korut menggunakan angka yang dikumpulkan oleh pemerintah dan badan intelijen. Kurangnya data membuat hampir mustahil untuk mengetahui berapa banyak uang yang rata-rata dimiliki warga Korea Utara per tahun.

Statistik perdagangan juga tidak dapat diandalkan. Meskipun negara-negara lain harus melaporkan impor dan ekspor mereka dengan Korut.

Kubu Trump optimistis

Sehari sebelum pembicaraan penting itu, Trump mengatakan, pertemuan dengan pemimpin Korut di Singapura dapat berjalan dengan sangat baik karena para pejabat dari kedua negara telah bertemu untuk mempersempit perbedaan tentang bagaimana mengakhiri kebuntuan nuklir di semenanjung Korea.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan, persiapan negosiasi dengan Korea Utara bergerak cukup cepat. Pemerintah AS mengantisipasi bahwa mereka akan sampai pada kesimpulan yang lebih cepat daripada yang diperkirakan.

Tatap muka perdana antara pemimpin AS dan Korut ini memberikan kesempatan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk membawa perdamaian dan kemakmuran antara kedua negara. "Tetap harus dilihat apakah Kim tulus bersedia untuk denuklirisasi," ujar Pompeo seperti dikutip Bloomberg.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×