Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Selain virus corona baru, Korea Selatan meningkatkan upaya untuk mengekang penyebaran flu burung yang sangat patogen ketika menemukan kasus di peternakan bebek untuk pertama kalinya dalam 32 bulan terakhir.
Pada Sabtu (28/11), Korea Selatan mengonfirmasi kasus pertama flu burung yang sangat patogen dari strain H5N8 di antara unggas di sebuah peternakan bebek di Kota Jeongeup, Provinsi Jeolla Utara, sekitar 290 kilometer Selatan Seoul.
Kasus terakhir yang terkonfirmasi di sebuah peternakan terjadi pada Maret 2018, menurut Kementerian Pertanian Korea Selatan.
"Sangat memprihatinkan bahwa kasus flu burung yang sangat patogen dilaporkan pada unggas liar serta di peternakan unggas," kata Menteri Pertanian Kim Hyun-soo, Minggu (29/11), seperti dikutip Yonhap.
Baca Juga: Waspada flu burung, Jepang musnahkan 1,8 juta ayam sejak awal bulan
Flu burung yang sangat patogen sangat menular dan bisa menyebabkan penyakit parah pada unggas dan bahkan kematian. Korea Selatan melaporkan kasus pertama flu burung yang sangat patogen pada burung liar 21 Oktober lalu.
Kementerian Pertanian Korea Selatan memberlakukan larangan perjalanan pada orang dan kendaraan dalam radius tertentu dari area di mana flu burung strain H5N8 ditemukan, serta melakukan desinfeksi di wilayah yang terkena dampak.
Pemerintah juga melarang kendaraan yang membawa ternak memasuki kawasan terlarang untuk burung migran.