Sumber: Channelnewsasia.com,Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - WELLINGTON. Pemerintah Selandia Baru mengatakan bahwa mereka tidak akan mewajibkan para pelancong dari China untuk melakukan negatif tes COVID-19.
Menteri Kesehatan Selandia Baru, Ayesha Verrall, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penilaian risiko kesehatan masyarakat telah menyimpulkan bahwa pengunjung dari China tidak akan berkontribusi secara signifikan terhadap jumlah kasus di negara tersebut.
"Risiko kesehatan masyarakat di Selandia Baru sangat kecil," katanya.
Baca Juga: Selandia Baru Membuat UU yang Wajibkan Facebook dan Google Bayar ke Perusahaan Media
Sebelumnya, Sejumlah negara termasuk Inggris, Amerika Serikat, dan Australia telah mewajibkan para pelancong dari China melampirkan tes COVID-19 negatif karena kekhawatiran tentang skala wabah negara itu dan skeptisisme terhadap statistik kesehatan oleh Beijing. Langkah tersebut telah dikritik oleh media pemerintah China sebagai diskriminatif.
Infeksi di China telah melonjak setelah negara itu mencabut kebijakan nol kasus yang ketat pada 7 Desember, yang memungkinkan virus menyebar. Semua kedatangan internasional di Selandia Baru diminta untuk melakukan tes jika mereka menunjukkan gejala dan negara tersebut menyediakan tes gratis di bandara.
Para pejabat akan meminta beberapa pelancong dari China untuk melakukan tes sukarela untuk mengumpulkan lebih banyak informasi, yang menurut Verrall mencerminkan keprihatinan Selandia Baru di samping Organisasi Kesehatan Dunia tentang kurangnya berbagi informasi di China.