Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Pasukan Ukraina di Kota Severodonetsk harus menyerah atau mati, seorang pemimpin separatis yang didukung Rusia di Republik Rakyat Donetsk (DPR) di Ukraina timur memperingatkan.
"Mereka tidak punya pilihan lain," tegas Eduard Basurin, Wakil Kepala Departemen Milisi Rakyat Republik Rakyat Donetsk, wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina, seperti dikutip RIA Novosti dan Al Jazeera lansir.
Menurut Basurin, pasukan Ukraina telah memblokir diri mereka di Severodonetsk dengan meledakkan jembatan terakhir yang menghubungkan ke kota terdekat Lysychansk, yang berarti mereka tidak dapat mundur.
Hanya, Al Jazeera tidak bisa memverifikasi laporan tersebut secara independen.
Baca Juga: Rusia Kantongi US$ 98 miliar dari Ekspor Bahan Bakar Fosil Selama Perang di Ukraina
Sementara militer Ukraina mengatakan, pasukan Rusia berhasil menguasai sebagian Severodonetsk dan telah mendorong pasukan Ukraina keluar dari pusat kota.
Oleksandr Shtupun, juru bicara militer Ukraina, mengatakan, pasukan Rusia melanjutkan serangan mereka di Severodonetsk dengan memborbadir kota dengan artileri.
"Ke arah Donetsk, pengelompokan pasukan pendudukan memusatkan upaya utama mereka untuk melakukan operasi ofensif guna mengepung pasukan kami di Kota Severodonetsk dan Lysychansk, memblokir rute pasokan logistik dari pemukiman Bakhmut," katanya, seperti dikutip Al Jazeera.
Severodonetsk, kota di wilayah Luhansk timur Ukraina, telah muncul sebagai front sentral dalam serangan Rusia untuk merebut wilayah Donbas yang lebih luas.