kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Setelah 6 tahun, Nokia-Siemens sepakat cerai


Senin, 01 Juli 2013 / 13:55 WIB
Setelah 6 tahun, Nokia-Siemens sepakat cerai
ILUSTRASI. Simak Kurs Dollar-Rupiah di BRI Jelang Tengah Hari Ini, Senin 24 Januari 2022.?(KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

LONDON. Nokia Oyj dan Siemens AG sepakat untuk mengakhiri kerjasama (joint venture) dalam unit perlengkapan telekomunikasi yang dinamakan Nokia Siemens Networks. Padahal, kerjasama tersebut sudah berlangsung selama enam tahun lamanya.

Kesepakatan berakhirnya kerjasama itu ditandai dengan persetujuan Nokia untuk membeli 50% saham milik Siemens di Nokia Siemens Networks. Adapun nilai transaksinya mencapai 1,7 miliar euro atau setara dengan US$ 2,2 miliar.

Pembayaran transaksi akan dilakukan bertahap. Tahap pertama, Nokia akan membayar sebesar 1,2 miliar euro. Kemudian sisanya akan dibayarkan melalui skema pinjaman berjangka waktu setahun setelah perjanjian tersebut diselesaikan.

Nantinya, pasca transaksi tersebut, kantor pusat Nokia Siemens masih akan mengambil lokasi di Espoo, Finlandia. Perusahaan ini juga akan mempertahankan Rajeev Suri sebagai direktur utamanya.

Bagi Nokia, yang saat ini mencari celah di tengah ketatnya persaingan industri smartphone, transaksi ini memberikan kuasa penuh atas bisnis Nokia Siemens yang telah berhasil memperbaiki kinerjanya sejak membukukan keuntungan pada tahun lalu.

“Kami melihat ini sebagai hal positif sekaligus negatif bagi Nokia. Transaksi menjanjikan masa depan yang lebih pasti bagi grup, tapi juga mengetatkan neraca saldo untuk masa-masa sulit di masa yang akan datang,” jelas Pierre Feragu, analis Sanford C. Bernstein di London.

Sementara Siemens, yang sejak beberapa tahun lalu mengemukakan niatnya untuk keluar dari bisnis telepon genggam, akan lebih fokus pada industri perlengkapan energi, layanan kesehatan, dan rel kereta api.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×