Reporter: Rika Theo |
TOKYO. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe tengah mencari seorang 'pengambil kebijakan yang berani' sebagai kandidat Gubernur Bank of Japan. Abe ingin agar pengganti Masaaki Shirakawa ini dapat mengakhiri deflasi dan membawa Jepang keluar dari resesi.
Penunjukan gubernur baru akan dilakukan setelah Abe berkonsultasi dengan Profesor Emeritus dari Universitas Yale yaitu Koichi Hamada dan profesor lainnya. Abe menegaskan keinginannya agar pemerintah dan BOJ bekerja sama mencapai target inflasi 2%. Pekan lalu, Abe telah mengumumkan paket belanja pemerintah senilai US$ 115 miliar.
"Kami ingin sesorang yang bisa menghasilkan sebuah kebijakan yang berani. Kami sedang berpikir keras mengenai disiplin fiskal seiring dengan pembahasan anggaran tahun depan. Namun, ekonomi takkan berubah kecuali kami menampilkan komitmen tegas untuk keluar dari deflasi di saat yang bersamaan," kata Abe daam acara "Sunday Debate' di NHK.
Asal tahu saja, indeks harga konsumen alias inflasi Jepang tak pernah sampai ke 2% sejak tahun 1997. Pada November 2012, Jepang malah deflasi 0,1% dibandingkan setahun sebelumnya.
Produk domestik bruto (PDB) Jepang pun menyusut 3,5% di kuartal III 2012 dari setahun lalu. Dengan begitu, Jepang kembali masuk ke resesi karena di kuartal kedua 2012, PDB-nya pun berkonstraksi.
Prediksi Nomura
Nomura Holdings Inc. pekan lalu memprediksi bahwa paket belanja Abe akan menumbuhkan PDB hingga 3,5% di kuartal kedua tahun ini.
Nomura pun menaikkan proyeksi PDB Jepang untuk tahun fiskal yang berawal di APril 2013 menjadi 1,8%, dari yang tadinya 1%. Mereka berharap pada dampak program stimulus dan perbaikan prospek ekspor Jepang dengan pelemahan yen dan pemulihan ekonomi AS.
Paket belanja Abe meliputi 3,1 triliun yen untuk merevitalisasi ekonomi lokal, layanan medis, penanganan anak, dan langkah lainnya. Sedangkan langkah untuk merangsang investasi swasta di antaranya termasuk upaya energi bersih dan hemat energi.
Abe mengatakan hari ini bahwa ia juga ingin menambah belanja pertahanan dan penjagaan garis pantai di tahun fiskal depan. Saat ini Jepang sedang menghadapi sengketa wilayah dengan China seputar pulau Diaoyu/Senkoku.
Berita Terkait
Ini tantangan Perdana Menteri baru Jepang
Goldman Sachs memborong saham-saham Jepang
