Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Perusahaan teknologi Asia Tenggara Sea Ltd membukukan kenaikan pendapatan pada kuartal ketiga. Bisnis e-commerce-nya, Shopee pun berubah menguntungkan.
Shopee melaporkan pertumbuhan pembelian di seluruh Asia Tenggara dan Taiwan karena konsumen berbelanja secara royal menjelang musim liburan dan perjalanan. "Bisnis tersebut mencapai laba inti yang disesuaikan pada kuartal ketiga di Asia dan Brasil," kata CEO Sea, Forrest Li dikutip Reuters.
Shopee sebagian besar tersedia di Asia Tenggara dan Brasil setelah keluar dari India dan beberapa pasar di Eropa dan Amerika Latin. "Karena kami terus berfokus pada pertumbuhan, kami berharap Shopee akan tetap menguntungkan di masa mendatang," tambah Li.
Baca Juga: Cara Daftar BCA Paylater beserta Syarat dan Tips Agar Disetujui
Segmen tersebut mencakup lebih dari dua pertiga dari total bisnis melaporkan laba inti yang disesuaikan sebesar US$ 34,4 juta pada kuartal yang berakhir pada 30 September 2024. Angka tersebut lebih baik dibandingkan kerugian pada tahun sebelumnya sebesar US$ 346,5 juta.
Peningkatan tersebut berasal dari lonjakan pendapatan e-commerce sebesar 42,6% menjadi US$ 3,2 miliar, yang jauh melampaui ekspektasi analis sebesar $2,92 miliar, menurut data yang dikumpulkan oleh LSEG. Meskipun Shopee tetap menjadi kekuatan dominan di Asia Tenggara, perusahaan tersebut menghadapi tantangan di pasar tertentu karena hambatan ekonomi dan persaingan ketat dari para pesaing seperti Lazada dan raksasa global Amazon.
Untuk mengalahkan persaingan, perusahaan ini telah melakukan diversifikasi ke keuangan digital dan hiburan untuk memanfaatkan permintaan yang meningkat akan layanan tersebut. Bisnis jasa keuangan, yang merupakan rumah bagi penyedia pembayaran digital dan jasa keuangan SeaMoney, melaporkan pertumbuhan pendapatan sebesar 38%, mengalahkan estimasi kenaikan sebesar 21,7%.
Total pendapatan Sea melonjak 30,8% menjadi US$ 4,33 miliar pada kuartal tersebut, di atas estimasi konsensus analis sebesar US$ 4,08 miliar.