Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Di tengah ketidakpastian ekonomi, pemerintah Singapura terus berbenah diri agar pertumbuhan ekonomi dapat berjalan mengikuti zaman. Sebagai wujud nyata, pemerintah Singapura telah membentuk Komite Ekonomi Masa Depan atau the Committee on the Future Economy (CFE) untuk meninjau strategi ekonomi Singapura di masa mendatang.
CFE yang terdiri dari kalangan pemerintah, sektor swasta dan gerakan buruh di Singapura mengakui terjadi perubahan struktural yang signifikan dan tren yang mempengaruhi ekonomi di negeri jiran ini.
Director Future Economy Programme Office Ministry of Trade and Industry Singapore (MTI) Tan Lin Teck mengatakan, CFE telah merekomendasikan tujuh strategi untuk mempersiapkan Singapura di masa depan.
Baca Juga: Di saat yang lain menguat, dua mata uang Asia ini melemah
Diantaranya, pertama, memperdalam dan mendiversifikasi koneksi internasional. Kedua, mendapatkan dan memanfaatkan keterampilan yang profesional. Ketiga, memperkuat kemampuan perusahaan untuk berinovasi dan terus tumbuh. Keempat, membangun kemampuan digital yang kuat.
Kelima, mendirikan kota yang berpeluang dan terhubung untuk mendukung bisnis. Keenam, mengembangkan dan mengimplementasikan peta transformasi industri. Dan ketujuh, bermitra satu sama lain antar perusahaan untuk memungkinkan pertumbuhan dan inovasi.
Salah satunya, pemerintah Singapura ingin mewujudkan strategi tersebut dengan membentuk Peta Transformasi Industri atau the Industry Transformation Maps (ITMs) yang menyediakan struktur pengorganisasi untuk menerapkan strategi ekonomi. Adapun, setiap ITM mengintegrasikan dan menerapkan strategi lintas sektor.
Tan menjelaskan, ITM mencakup 23 industri, mulai dari sektor berorientasi domestik seperti layanan kesehatan untuk sektor berorientasi eksternal seperti logistik, dan dikelompokkan ke dalam enam klaster yang mencakup sekitar 80% dari ekonomi Singapura.
Baca Juga: Gojek akan segera mengakhiri era bakar uang, seperti apa strateginya?
Ke depan, Tan menyampaikan, 23 industri di ITM ini dapat meningkatkan industrinya. Yang menjadi pekerjaan rumah saat ini adalah implementasi dan komunikasi yang efektif untuk industri dan pekerja, dengan diikuti terus bekerja melintasi batas organisasi untuk mendukung perusahaan Singapura dan meningkatkan ambisi ekonomi nasional.
Upaya ini tak lain untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Singapura. Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Singapura di kuartal ketiga di tahun 2019 ini belum sesuai harapan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
MTI pada laporan Reuters menyebutkan bahwa produk domestik bruto (PDB) Singapura naik 0,6% pada kuartal Juli-September dibandingkan kuartal sebelumnya. Sebagai perbandingan, PDB Singapura mengalami kontraksi 2,7% (setelah direvisi) pada kuartal sebelumnya.