Reporter: Shuliya Indriya Ratanavara | Editor: Rizki Caturini
SINGAPURA. Singapura menjadi calon kuat menggantikan London kalau kota tersebut kehilangan statusnya sebagai pusat finansial dunia. Berdasarkan hasil survei PricewaterhouseCoopers LLP (PwC), Singapura menduduki ranking kedua sebagai kota financial hub terbaik dunia.
Bloomberg menulis, indeks kesempatan bisnis Singapura paling tinggi diantara Paris dan Amsterdam yang bersaing menarik para pengusaha asing. Selain Singapura, investor asing juga berencana memindahkan bisnisnya dari London ke dua kota tersebut.
Beberapa faktor yang menaikan peringkat Singapura antara lain teknologi yang maju, pajak yang rendah, dan transportasi serta sistem infrastruktur yang efisien. Faktor-faktor tersebut menolong Singapura merebut posisi New York. Level Singapura naik satu peringkat sejak penelitian yang sama dilakukan PwC pada tahun 2014.
Tidak seperti survei-survei lainnya yang mendasarkan penilaian pada tingkat kompetisi, indeks PwC menilai kota-kota ini berdasarkan keadaan sosial dan ekonomi. Ini karena kedua faktor tersebut juga menjadi tolok ukur ketenangan pengusaha dalam menjalani bisnis dan kesiapan teknologi.
Hasil survei menunjukan pertumbuhan bisnis Singapura yang pesat didorong ekspansi finansial dan industri asuransi yang membantu perbaikan ekonomi. Tidak hanya itu, menurut PwC, Singapura bersama dengan Dubai dan Hong Kong menjadi wilayah dengan pajak terendah dan efisiensi usaha tertinggi.
Kenyamanan investasi
Di kawasan Asia, Singapura mengalahkan Hong Kong dalam beberapa kategori. Seperti kenyamanan berbisnis, infrastruktur, kesehatan, keselamatan, serta keamanan. Akibatnya, Hong Kong turun satu peringkat dari penilaian secara umum ke peringkat sembilan.
Tapi, peringkat kedua tidak langsung menarik perusahaan memindahkan bisnis dari London ke Singapura pasca Brexit. Salah satu penyebabnya adanya pengetatan aturan pekerja asing dan masalah polusi udara yang melanda Singapura akibat efek pembakaran hutan di Indonesia.
Kepala Bank Sentral Singapura Ravi Menon menyatakan, pembukaan operasional bisnis di Hong Kong dan Singapura membuka pasar Asia. Tapi, Brexit tak menghilangkan daya tarik London sebagai pusat bisnis dunia. "London akan tetap menjadi pusat keuangan dunia," kata dia.