kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Bisnis Soros diguncang anak dan tangan kanannya


Selasa, 03 April 2012 / 15:35 WIB
Bisnis Soros diguncang anak dan tangan kanannya
ILUSTRASI. Jus tomat


Reporter: Dyah Megasari, Reuters |

NEW YORK. Tak selamanya hubungan ayah dan anak berjalan mulus. Apalagi menyangkut soal bisnis yang mengelola dana miliaran dollar Amerika Serikat (AS).

Merenggangnya hubungan ayah-anak ini rupanya dialami oleh investor kelas kakap George Soros. Bersusah payah membesarkan lembaga investasi bernama Soros Fund Management LLC dan memutuskan tak mengelola dana milik orang lain pada tahun lalu, kini usaha Soros justru diguncang oleh keinginan anaknya sendiri.

Jonathan Soros, memutuskan hengkang dari LCC September tahun lalu tanpa alasan yang gamblang. Yang jelas, dua sumber Reuters membisikkan bahwa Jonathan akan membajak tangan kanan ayahnya yakni David Kulsar, yang saat ini menjabat Kepala Manajemen Risiko Soros Fund.

Jadi, "Jonathan berambisi mengelola sebagian uangnya sendiri, Soros Fund-lah yang mengakomodasi semua keinginannya," jelas sumber yang mengetahui rencana ini secara persis.

Sebelum memutuskan bergabung dengan perusahaan ayahnya, Jonathan merupakan pegawai kantor kehakiman federal. Ia bergabung dengan saudaranya yakni Robert mengelola Soros Fund Management LLC pada 2002. Saat ini ia tercatat sebagai rekanan senior Roosevelt Institute, sebuah lembaga think tank liberal di New York.

Sayang, hingga berita ini beredar ia tak memberikan respon atau jawaban atas kabar ini. Setali tiga uang, Kulsar juga bersikap bungkam.

Sebagai orang kepercayaan Soros, Kulsar bekerja di bidang manajemen risiko untuk JWM Partners milik John Meriweather, sebelum memutuskan bergabung dengan Soros Fund. Meriweather mendirikan Long-Term Capital Management, sebuah hedge fund yang kolaps pada 1999 dan menyulut gejolak krisis keuangan.

Namun, memang tak cukup bukti juga bahwa hubungan ayah-anak ini memburuk. Buktinya, Jonathan masih menjabat kepala sebuah yayasan milik ayahnya.

Yang pasti, setahun belakangan, lembaga investasi milik Soros mengalami kerugian hingga US$ 25 miliar. Kinerja keuangan memburuk setelah keuntungan lindung nilai menyusut 5% pada 2011.

Soros yang mencuat namanya saat krisis di Inggris, terkenal sebagai kaum kapitalis yang dermawan. Ia memiliki lima anak termasuk Jonathan.


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×