Sumber: Bloomberg | Editor: Uji Agung Santosa
Athena. Standard & Poor’s (S&P) menaikkan rating utang Yunani dari selective default menjadi B- dengan outlook stabil. Lembaga pemeringkat kredit dunia itu menaikkan rating utang Yunani setelah adanya pembelian kembali atau buyback obligasi sebesar € 32 miliar.
Dalam pernyataannya, S&P mengatakan, Yunani dan Uni Eropa memiliki tekad kuat untuk menjaga negeri para dewa tersebut tetap ada di Zona Euro. "Prospek yang stabil menyeimbangkan pandangan kita, negara Uni Eropa dan Pemerintah Yunani berkomitmen menyesuaikan struktur fiskal untuk menghadapi tantangan ekonomi dan politik," kata S&P.
Peringkat utang yang diberikan S&P kali ini menjadi yang tertinggi sejak Juni 2011. Pada waktu itu lembaga ini memangkas peringkat utang Yunani dari B menjadi CCC, kemudian pada Desember 2012 saat buyback obligasi diluncurkan, peringkat utang Yunani naik dari CCC menjadi SD.
Bursa positif
Peningkatan rating ini seiring disetujuinya pinjaman sebesar € 49,1 miliar atau US$ 65 miliar bailout Yunani dari Lembaga Moneter Internasional (IMF) dan Uni Eropa. Yunani juga setuju membayar € 11,3 miliar untuk program buyback obligasi senilai € 32 miliar untuk mengurangi utang.
Walau Yunani telah berusaha mengurangi utang, namun S&P belum menaikkan ratingnya lebih tinggi. "Sampai akhir 2012 setelah buyback dilakukan, rasio utang bersih terhadap GDP Yunani masih lebih dari 160%. Itu tetap besar," kata S&P dalam laporannya.
Menurut S&P, upaya Yunani mengurangi defisit anggaran dengan menaikkan pajak, privatisasi, dan pemotongan belanja negara, kemungkinan masih salah. Implementasi langkah-langkah itu dipercaya bakal membawa resiko kontraksi terhadap output produksi pada tahun ini dan tahun depan, sehingga tekanan sosial yang dialami Yunani tetap terjadi.
Walau banyak catatan yang diberikan S&P, namun kenaikan peringkat utang Yunani menjadi pendorong positif bursa dunia, Rabu (19/12). Indeks Stoxx Europe 600 telah naik dalam dalam dua hari ini sebesar 0,2 % menjadi 280,99. Indeks patokan ekuitas Eropa ini reli setelah ada pengumuman dari Bank Sentral Eropa untuk membeli obligasi secara tidak terbatas dan The Fed memulai putaran ketiga pembelian aset.
Indeks MSCI Asia Pasifik mengalami penguatan 1,1%, termasuk juga indeks saham Nikkei 225 sebesar 2,4%. "Indeks saham akan terdorong lebih tinggi karena ada keyakinan kesepakatan fiscal cliff Amerika segera tercapai," kata Zahid Mahmood, pedagang saham Capital Spreads.