Sumber: Yahoo Finance | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Starbucks mengumumkan rencana untuk menutup lokasi yang tidak menguntungkan dan memangkas 900 karyawan korporat. Di sisi lain, CEO Starbucks Brian Niccol akan fokus pada rencana pemulihan perusahaan.
Mengutip Yahoo Finance, dalam sebuah surat yang diunggah di blognya dan dikirimkan kepada karyawan pada hari Kamis (25/9/2025), Niccol menyampaikan bahwa perusahaan berencana untuk mengurangi 900 posisi non-ritel dan menutup lowongan pekerjaan sebagai bagian dari upaya restrukturisasi senilai US$ 1 miliar.
Memo tersebut menyatakan bahwa karyawan akan diberitahu pada 26 September dan akan menawarkan paket pesangon dan tunjangan termasuk perpanjangan tunjangan.
"Kami akan terus mengelola biaya dengan cermat dan tetap fokus pada area-area utama yang mendorong pertumbuhan jangka panjang," tulis Niccol.
Hal ini terjadi setelah perusahaan memberhentikan 1.100 karyawan awal tahun ini. Niccol mengatakan perusahaan berencana menggunakan penghematan tersebut untuk berinvestasi di gerai-gerainya dengan menambah lebih banyak karyawan layanan pelanggan. Investasi lainnya termasuk desain dan inovasi kedai kopi baru.
Karyawan korporat, termasuk mitra pendukung dan manajer SDM, kini diwajibkan datang ke kantor empat hari seminggu mulai 29 September, ujar Niccol pada bulan Juli.
9 September menandai satu tahun bagi Niccol sebagai pemimpin perusahaan, yang terus menghadapi masa-masa sulit.
Baca Juga: Gedung Putih Siapkan Rencana PHK Massal Jelang Shutdown Pemerintah AS
Dalam laporan kuartalan terbarunya, Starbucks mencatat penurunan penjualan toko yang sama di AS untuk kuartal keenam berturut-turut.
Penjualan di toko yang sama di AS turun 2%, sejalan dengan penurunan kuartal sebelumnya, tetapi lebih rendah dari perkiraan penurunan 2,5%. Penurunan ini didorong oleh penurunan 4% dalam transaksi yang sebanding. Wall Street memperkirakan penurunan yang lebih tajam, yaitu 4,5%.
Niccol juga menyinggung rencana untuk mengevaluasi kembali portofolio toko dalam laporan keuangan.
Saat ini, perusahaan berencana untuk mengurangi jumlah tokonya sekitar 1% di Kanada dan AS, yang mencerminkan penutupan dan pembukaan toko, pada tahun fiskal ini. Pada akhir tahun, total toko yang dioperasikan dan berlisensi perusahaan di seluruh AS dan Kanada akan mencapai hampir 18.300. Pada kuartal ketiga, terdapat 18.842 lokasi di Amerika Utara.
"Kami mengidentifikasi kedai kopi di mana kami tidak dapat menciptakan lingkungan fisik yang diharapkan pelanggan dan mitra kami, atau di mana kami tidak melihat adanya peluang untuk mencapai kinerja keuangan, dan lokasi-lokasi ini akan ditutup," tulis Niccol.
Baca Juga: PHK Massal Hantui Industri Tekstil, Tertekan Produk Impor yang Lebih Murah
Starbucks berencana berinvestasi di 1.000 lokasi selama 12 bulan ke depan untuk memperkuat suasana kedai kopi yang nyaman seiring beralihnya mereka dari pengalaman pelanggan yang berfokus pada pengambilan pesanan.
Dalam panggilan telepon dengan investor pada bulan Juli, Niccol mengatakan Starbucks berencana untuk melakukan renovasi kecil-kecilan yang terarah pada gerai-gerainya, dengan menghabiskan sekitar US$ 150.000 per lokasi, untuk mengembalikan ribuan kursi bagi pelanggan yang telah diambil alih.
Tonton: Bahlil Larang Impor BBM, SPBU Swasta Tidak Bisa Jualan! PHK Massal Terjadi
Untuk lokasi baru, Niccol mengatakan pihaknya mampu memangkas biaya pembangunan sekitar 30% dan akan memperkenalkan prototipe mandiri baru pada tahun fiskal 2026 yang akan memiliki 32 kursi dan akses drive-through.
