Sumber: Harian KONTAN, 9 Maret 2012 | Editor: Catur Ari
Kehidupan mewah pasangan Resnick di Beverly Hills ternyata tak sesantai seperti dugaan banyak orang. Stewart dan Lynda harus mencari strategi persaingan bisnis dan membetot perhatian pasar. Selain itu, mereka harus mempertahankan bisnis dari berbagai gugatan hukum yang bisa menghancurkan bisnis mereka. Namun, pasangan ambisius ini dikenal tak mudah menyerah.
Pasangan Resnick tak hanya mempunyai keahlian bisnis yang saling melengkapi untuk membesarkan perusahaan. Mereka juga punya ambisi di frekuensi yang sama untuk menjadi pemimpin pasar. "Kami memiliki waktu cukup untuk menjadi pemimpin pasar. Tujuan kami selalu jadi pemimpin," kata Stewart, pada Bloomberg Businessweek.
Ambisi mereka dilengkapi kemahiran Stewart di bidang keuangan dan mentrasformasi perusahaan Juga Lynda di bidang pemasaran. Semangat ini menjadi bekal mereka bertahan dari tantangan. Beberapa kali, mereka mendapat gugatan hukum yang mejegal bisnis mereka.
Salah satu perusahaan mereka yang mendulang gugatan adalah Franklin Mint, perusahaan bahan koin peringatan dan barang seni tiruan (kitsch). Dibeli tahun 1984 dengan harga US$ 167,5 juta dari Warner Communication, Resnick menunjukkan kemampuan mereka membaca kesukaan pasar akan barang-barang seni lewat Franklin Mint.
Di tahun pertama, Franklin Mint mencatat penjualan US$ 250 juta dengan laba US$ 9,1 juta. Resnick bahkan membuka museum Franklin Mint yang berisi medali orang-orang terkenal untuk umum dan menjadi salah satu tujuan wisata. Para pengunjung juga bisa membeli pernak-pernik medali. Tahun 1993, Franklin sudah memasarkan 950 produk dan tahun berikutnya memiliki karyawan di 20 negara.
Pasangan ini juga membeli perhiasan milik Jackie Kennedy Onassis senilai US$ 211.500. Lynda juga pernah membeli salah satu gaun milik Putri Diana dan kebanjiran permintaan boneka porselen mendiang istri Pangeran Charles itu.
Bisnis mereka sempat terguncang ketika Tiger Woods tahun 1997 menggugat Franklin Mint, karena membuat replikasi medali kemenangannya pada Turnamen Master 1997. Wood memenangkan gugatan ini, tapi tak pernah terungkap berapa nilai yang harus dibayar Resnick. Tahun berikutnya, yayasan Putri Diana menggugat penjualan boneka Lady Di tanpa izin. Namun, pengadilan memenangkan Franklin.
Gugatan yang kerap menghampiri membuat pasangan Resnick menjual perusahaan itu tahun 2006. Padahal, bisnis perusahaan bergerak ke puncak setelah menggandeng Ebay, situs penjualan online.
Pasangan ini juga berhadapan dengan kasus hukum lain. Mereka pernah menggugat Coca Cola dan Pepsi, karena produk seperti Minute Maid, Tropicana, Welch, dan Ocean Spray dianggap meniru jus buah kemasan botol mereka. Namun, pengadilan memenangkan pihak Coke dan Pepsi.
Perusahaan air mineral kemasan Fiji Water, juga pernah menghadapi gugatan hukum dari pemerintah karena ekspor air yang berlebihan di 2007. Fiji merupakan pulau di sebelah selatan Selandia Baru. Selain itu, pemerintah minta kenaikan pajak per liter air. Menuruti perubahan kebijakan, tahun 2008, Fiji Water sempat mem-PHK 40% karyawan karena pelemahan penjualan.
Mereka juga menghadapi gugatan pemerhati lingkungan, karena kepemilikan 48% di Bank Air Kern, California, untuk mengairi pertanian Paramount. Toh, pasangan ini mempertahankan aset mereka, termasuk gugatan pemasaran buah delima karena belum teruji secara klinis menyembuhkan penyakit kronis.
(Selesai)