Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Suku bunga antar bank jangka pendek di Hong Kong mencapai level tertinggi dalam lebih dari satu dekade terakhir pada hari Senin (25/9).
Spekulasi kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) lebih lanjut dan keluarnya arus modal dari pasar China telah memperketat kondisi uang tunai di pusat keuangan Asia ini.
Suku bunga penawaran antar bank Hong Kong (HIBOR) semalam melonjak hampir 67 basis poin menjadi lebih dari 5,75%, level tertinggi pada data LSEG sejak tahun 2006.
Baca Juga: Singapura Kini Menjadi Negara dengan Perekonomian Terbebas Sedunia
HIBOR satu minggu dan dua minggu mencapai level tertinggi dalam 16 tahun terakhir.
HIBOR satu bulan dan tiga bulan juga naik, mencapai level tertinggi sejak awal Agustus.
Suku bunga Hong Kong tertambat pada suku bunga di AS karena patokan dolar Hong Kong terhadap dolar AS dan telah meningkat karena para trader memperkirakan bahwa kenaikan suku bunga AS mungkin tidak akan selesai.
Lonjakan suku bunga antar bank juga terjadi bersamaan dengan penurunan saldo agregat - pengukur saldo uang tunai dalam sistem perbankan Hong Kong - yang berada di bawah HK$45 miliar dan berada di level terendah sejak tahun 2008.
Investor telah menarik uang keluar dari China - melalui Hong Kong - selama berbulan-bulan karena pemulihan pasca-pandemi China telah mengecewakan ekspektasi.
Baca Juga: Ikut Hong Kong Jewellery & Gem Fair (JGW), Begini Prospek Saham HRTA
"Arus keluar terus meninggalkan Hong Kong dan The Fed terus menaikkan suku bunga. Semua ini menjelaskan HIBOR yang sangat tinggi," kata Alicia Garcia Herrero, kepala ekonom Asia Pasifik di Natixis.
Mata uang kota ini dipatok terhadap greenback dalam kisaran ketat 7,75-7,85 per dolar dan naik sedikit pada hari Senin ke level tertinggi satu minggu di 7,8152.
