kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Sulit Dapat Akuisisi Besar, Uang Kas Perusahaan Warren Buffett Pecah Rekor


Sabtu, 11 November 2023 / 06:00 WIB
Sulit Dapat Akuisisi Besar, Uang Kas Perusahaan Warren Buffett Pecah Rekor
ILUSTRASI. Warren Buffett. REUTERS/Rick Wilking/File Photo


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEBRASKA. Pendekatan akuisisi maupun investasi Berkshire Hathaway Inc, dalam beberapa tahun terakhir telah membuat uang kas perusahaan investasi ini terus menumpuk. Ini tercermin dari jumlah uang kas Berskhire yang menyentuh rekor baru mencapai US$ 157,2 miliar.

Perusahaan yang berbasis di Omaha ini mengungkapkan penimbunan uang kas ini melampaui angka tertinggi pada dua tahun lalu. Di mana, kala itu perusahaan tak banyak melakukan investasi baru karena pandemi Covid-19.

Memang, perusahaan milik miliarder Warren Buffett ini telah meningkatkan mesin akuisisinya. Hanya saja, perusahaan tersebut masih kesulitan untuk menemukan banyak kesepakatan besar yang mendorong kemasyuran Buffett.

Pasca pandemi, Buffett telah mengambil alih saham di Occidental Petroleum Corp. dan mencapai kesepakatan senilai US$ 11,6 miliar untuk membeli Alleghany Corp. 

Baca Juga: Polusi Makin Berbahaya, New Delhi Berencana Ciptakan Hujan Buatan

Buffett juga sangat bergantung pada pembelian kembali saham di tengah kurangnya alternatif yang menarik, dengan mengatakan bahwa tindakan tersebut menguntungkan pemegang saham.

“Pada akhirnya Berkshire akan mulai merasakan tekanan untuk menggunakan uang tunai,” ujar Jim Shanahan, analis Edward Jones dikutip dari Bloomberg (10/11).

Berkshire saat ini telah beroperasi dan berinvestasi di seluruh penjuru perekonomian AS, memiliki bisnis termasuk Geico, BNSF, Dairy Queen dan See's Candies, yang berarti investor memandang perusahaan tersebut sebagai jendela menuju kesehatan ekonomi yang lebih luas.

Kekuatan di unit asuransi ditambah dimasukkannya pendapatan Pilot Flying J yang tidak dimasukkan Berkshire dalam hasil tahun lalu membantu mendorong profitabilitas. 

Berkshire mengatakan bisnis asuransinya membukukan keuntungan sebesar US$ 2,42 miliar dibandingkan kerugian pada periode tahun sebelumnya, ketika industri asuransi sedang dilanda bencana.

Unit Geico milik perusahaan, yang telah berjuang menghadapi kerugian sepanjang tahun 2022, juga membukukan laba dibandingkan periode yang sama tahun lalu, karena perusahaan tersebut mengurangi biaya iklan sebesar 54% year-to-date

Perbaikan ini menyusul upaya divisi tersebut untuk merombak penjaminan setelah berjuang dengan biaya yang lebih tinggi untuk penggantian atau perbaikan kendaraan yang rusak. Upaya ini menyebabkan hilangnya pangsa pasar sehingga menimbulkan pertanyaan apakah mereka akan berupaya merebut kembali pangsa pasar tersebut.

Matthew Palazola, analis industri senior Bloomberg Intelligence,dan Eric Bedell, analis asosiasi Bloomberg Intelligence mengungkapkan Berkshire Hathaway telah menunjukkan keberagaman kekuatan pendapatan, yang menjadi pertanda baik dalam kondisi makroekonomi yang tidak menentu. 

Baca Juga: Sekjen PBB: Korban Sipil Terlalu Tinggi, Ada yang Salah dengan Taktik Israel

Pendapatan perusahaan yang beroperasi hampir US$ 10 miliar lebih baik daripada skenario inti mereka seiring dengan membaiknya sektor Asuransi, termasuk tren cadangan yang menguntungkan dan pendapatan investasi yang lebih tinggi, mengimbangi penurunan pendapatan kereta api dan biaya litigasi energi.

Berkshire membukukan pendapatan operasional yang lebih kuat meskipun Buffett memperingatkan pada pertemuan tahunannya di Omaha pada bulan Mei bahwa pendapatan sebagian besar unit operasinya bisa turun tahun ini karena “periode yang luar biasa” bagi perekonomian AS akan segera berakhir. 

Namun, laju kenaikan suku bunga Federal Reserve yang agresif telah membantu perusahaan tersebut memperoleh imbal hasil yang lebih besar dari uang tunai yang ditimbunnya terutama dalam obligasi Treasury AS yang berjangka pendek.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×