Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - LONDON. Inggris nampaknya semakin percaya diri untuk memperluas pengaruhanya di kawasan Indo-Pasifik demi bisa berada di jajaran terdepan tatanan internasional. Secara khusus, Inggris melihat China sebagai kekuatan utama yang perlu disaingi.
Niat Inggris ini tertuang pada sebuah dokumen yang menjabarkan prioritas kebijakan luar negeri negara itu pasca-Brexit, seperti dilansir Reuters, Selasa (16/3). Dalam menjalankan upayanya ini, Inggris akan tetap mempertahankan hubungan baiknya dengan AS.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sebelumnya juga sempat mengungkapkan bahwa Indo-Pasifik hampir menjadi pusat geopolitik dunia. Oleh sebab itu, Inggris mulai menempatkan kapal induknya di wilayah tersebut.
Baca Juga: Indonesia dan 2 negara Eropa tangguhkan vaksinasi AstraZeneca, WHO rilis imbauan ini!
Penempatan kapal induk Queen Elizabeth di Laut China Selatan telah lama diprediksi akan menimbulkan ketegangan baru di wilayah tersebut.
Sejak keluar dari Uni Eropa, pemerintahan Johnson telah berjanji akan menunjukkan bahwa Inggris masih memiliki pengaruh di panggung dunia. Johnson berjanji akan membawa Inggris ke era yang baru.
"Saya sangat optimis tentang posisi Inggris dalam tatanan dunia dan kemampuan kami untuk memanfaatkan segala peluang di masa depan," ungkap pernyataan yang akan disampaikan Johnson di hadapan parlemen hari ini.
Harapan Johnson ini setidaknya mulai menemukan jalan. Setahun belakangan Inggris telah memegang dua peran penting dalam dunia hubungan internasional. Pertama, menjadi tuan rumah KTT G-7 pada bulan Juni. Kedua, menjadi pemimpin dala konferensi iklim COP26 pada bulan November lalu.
Baca Juga: Tiga wilayah laut vital berikut ini jadi fokus utama latihan militer China