Sumber: AP | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
DOHA. Pertemuan negara-negara produsen utama minyak dunia di Doha, Qatar, tak menghasilkan kesepakatan apapun. Pertemuan yang sedianya membahas mengenai pembekuan produksi minyak (oil freeze) kurang berlangsung baik karena ketidakhadiran Iran.
Mereka yang hadir, termasuk Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali al-Naimi, diam-diam pergi meninggalkan tempat pertemuan yang berlangsung di hotel mewah di Doha. Begitu juga dengan delegasi Rusia.
Sementara, Amerika Serikat yang merupakan produsen utama minyak serpih tidak menghadiri pertemuan tersebut.
Sebelumnya, menteri enerdi dan industri Qatar Mohammed bin Saleh al-Sada bilang, setidaknya ada 15 negara produsen minyak atau 73% dari total produksi minyak dunia yang diharapkan hadir dalam pertemuan ini.
Mereka berharap, pemangkasan produksi minyak akan membantu mengerek kenaikan harga minyak dunia dari penurunan dramatis sejak musim panas 2014 lalu.
Harga minyak bahkan sempat turun ke bawah US$ 30 per barel atau level terendah dalam 12 tahun terakhir pada Januari lalu. Namun, pada pekan ini, harga minyak naik lagi dan berada di kisaran US$ 40an.
Sementara itu, Menteri Perminyakan Iran Bijan Namdar Zangeneh bilang, sangat tidak masuk akal bagi negaranya untuk mengirimkan perwakilan mengingat Iran tidak menyetujui oil freeze.
"Kami tidak bisa bekerjasama dengan mereka untuk membekukan produksi, atau dengan kata lain menerapkan sanksi bagi diri kami sendiri," kata Zangeneh.