Tak Sekadar Memilih Saham, Ini Rahasia Sukses Charlie Munger

Rabu, 09 Juli 2025 / 05:50 WIB

ILUSTRASI. Ketua Berkshire Hathaway Warren Buffett (kiri) dan Wakil Ketua Charlie Munger terlihat pada hari belanja tahunan pemegang saham Berkshire di Omaha, Nebraska, AS, 3 Mei 2019.

Sumber: Inc. | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - Kesuksesan mendiang Charlie Munger, mitra bisnis Warren Buffett di Berkshire Hathaway, bukan berasal dari kemampuan memilih saham semata, melainkan dari pendekatannya dalam berpikir lintas disiplin.

Munger dikenal menganut filosofi "kebijaksanaan duniawi", yaitu keyakinan bahwa keputusan terbaik lahir dari pemahaman berbagai bidang ilmu, mulai dari fisika, filsafat, biologi, hingga sastra.

Gagasan ini ditegaskan oleh seorang jurnalis keuangan yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham Berkshire Hathaway awal tahun ini di Omaha, Nebraska.

Dalam acara itu, Warren Buffett yang kini berusia 94 tahun mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO pada akhir tahun. Momen tersebut memicu refleksi mendalam tentang warisan pemikiran Munger, yang wafat pada November 2023.

Selama bertahun-tahun, Munger diyakini memiliki kebiasaan membaca yang luar biasa luas. Ia tidak hanya mempelajari bidang keuangan, tetapi juga menggabungkan berbagai model mental dari disiplin ilmu lainnya sebagai alat untuk memahami masalah secara menyeluruh.

Menurutnya, berpikir jernih tidak cukup hanya mengandalkan logika matematis, sebab pendekatan sempit rentan terhadap asumsi yang keliru.

“Berpikir tentang suatu masalah secara matematis bisa menyesatkan jika persamaannya bertumpu pada asumsi yang salah,” kata Munger sebagaimana dikutip dalam Poor Charlie’s Almanack.

Ia percaya bahwa semakin banyak pendekatan yang digunakan untuk melihat suatu masalah, semakin besar peluang seseorang untuk menemukan solusi yang tepat.

Pendekatan multi-disiplin ini, menurut Munger, juga berfungsi sebagai perlindungan terhadap kesalahan.

Ia mengutip ahli biologi Julian Huxley yang mengatakan bahwa “hidup hanyalah satu keterkaitan demi keterkaitan,” dan dari sanalah pentingnya memahami dampak antar-keterkaitan melalui model mental yang luas.

Pemikiran Munger juga sejalan dengan gagasan Philip Tetlock, profesor di Wharton, yang membagi tipe pemikir menjadi dua: “landak” yang tahu banyak tentang satu hal, dan “rubah” yang tahu sedikit tentang banyak hal.

Namun Munger, menurut penulis Tren Griffin dalam Charlie Munger: The Complete Investor, melampaui keduanya. Ia tahu banyak tentang banyak hal, dan tetap ingin tahu sedikit tentang hal-hal lainnya.

Dalam praktiknya, filosofi ini terbukti memberi keunggulan. Seorang jurnalis keuangan yang tidak memiliki latar belakang pendidikan formal di bidang ekonomi menyebut bahwa wawasan yang diperoleh dari studi biologi dan filsafat, serta kegemaran membaca literatur klasik dan fiksi ilmiah, justru memperkaya perspektifnya dalam menulis tentang pasar dan keuangan.

Seperti Munger, ia membaca bukan untuk terlihat pintar, tetapi untuk menghindari kebodohan dan untuk terus memperluas cara memandang dunia.

Bagi Munger, kesuksesan tidak berasal dari menguasai satu bidang, melainkan dari menolak menyempitkan pikiran dalam satu bidang saja.