kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.254   -26,00   -0,16%
  • IDX 7.005   61,45   0,88%
  • KOMPAS100 1.020   9,19   0,91%
  • LQ45 779   10,37   1,35%
  • ISSI 230   -0,09   -0,04%
  • IDX30 401   6,24   1,58%
  • IDXHIDIV20 465   9,72   2,14%
  • IDX80 115   1,11   0,98%
  • IDXV30 116   1,36   1,19%
  • IDXQ30 129   1,78   1,39%

Tarif Trump, Impor Pakaian Jadi dari Tiongkok ke AS Anjlok ke Level Terendah 22 Tahun


Kamis, 10 Juli 2025 / 08:08 WIB
Tarif Trump, Impor Pakaian Jadi dari Tiongkok ke AS Anjlok ke Level Terendah 22 Tahun
ILUSTRASI. Nilai impor pakaian jadi dari Tiongkok ke AS turun pada bulan Mei ke level bulanan terendah dalam 22 tahun. REUTERS/Dado Ruvic


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - LONDON/NEW YORK. Nilai impor pakaian jadi dari Tiongkok ke AS turun pada bulan Mei ke level bulanan terendah dalam 22 tahun. Hal tersebut terungkap dari data perdagangan terbaru, yang menyoroti dampak tarif AS yang tinggi.

Reuters memberitakan, Tiongkok selama bertahun-tahun telah menjadi eksportir pakaian terbesar ke AS. Namun, pangsa pasar pakaian jadinya di AS telah menurun seiring memburuknya hubungan dagang antara dua negara.

Presiden AS Donald Trump menaikkan tarif hingga 145% pada bulan April, mendorong lebih banyak peritel AS untuk mengurangi pembelian dari pabrik-pabrik Tiongkok demi Vietnam, Bangladesh, India, dan negara-negara lainnya.

"Penurunan tajam impor pakaian jadi AS dari Tiongkok pada Mei 2025 sama sekali tidak wajar," kata Sheng Lu, profesor studi mode dan pakaian jadi di University of Delaware.

Berdasarkan data Komisi Perdagangan Internasional AS (USITC), AS mengimpor pakaian senilai US$ 556 juta dari Tiongkok pada bulan Mei, turun dari US$ 796 juta pada bulan April. Ini merupakan penurunan selama empat bulan berturut-turut. Terakhir kali impor bulanan lebih rendah dari level itu adalah pada Mei 2003.

Awal tahun ini, mengantisipasi tarif Trump, para peritel AS menimbun barang: nilai impor pakaian jadi dari Tiongkok pada bulan Januari mencapai US$ 1,69 miliar, naik 15% dari US$ 1,47 miliar pada tahun sebelumnya.

Baca Juga: Tarif Trump Ancam Ekspor-Impor, AAUI Soroti Dampak ke Asuransi Marine Cargo

Lu menjelaskan, meskipun baru-baru ini ada kesepakatan dagang antara AS dan Tiongkok, sebagian besar perusahaan mode terkemuka AS masih berencana untuk mengurangi eksposur mereka di Tiongkok lebih lanjut, jika tidak sepenuhnya pindah dari negara tersebut.

Pola yang sama terlihat pada permintaan dari para peritel AS untuk inspeksi pabrik. Perusahaan audit QIMA mengatakan datanya, berdasarkan ribuan inspeksi dan audit di seluruh dunia, menunjukkan pengadaan barang AS dari Tiongkok turun hampir seperempat pada kuartal kedua dibandingkan tahun sebelumnya, sementara permintaan di Asia Tenggara tumbuh 29%.

Menurut data USITC, negara lain yang diuntungkan dari kondisi ini  adalah Meksiko. Pada bulan Mei, AS mengimpor pakaian jadi senilai US$ 259 juta dari negara tetangganya di selatan, naik 12% dibandingkan tahun lalu.

QIMA menyatakan dalam catatannya bahwa perpindahan dari Tiongkok bukanlah hal baru. Dan pangsa Asia Tenggara dalam pengadaan barang AS telah terus meningkat sejak pertengahan 2023.

"Meskipun kebijakan tarif pemerintah AS mengalami beberapa perubahan tajam selama Q2 2025, pola pengadaan merek dan peritel yang berbasis di AS sebagian besar masih berada dalam batasan tren jangka panjang yang terbentuk sebelum eskalasi tahun ini," kata QIMA.

Tonton: Diminta Batalkan Negosiasi Tarif Trump, RI Sebaiknya Galang Kekuatan Untuk Melawan

QIMA juga mengatakan, beberapa bulan mendatang mungkin akan memberi ujian baru bagi rantai pasokan AS. Pasalnya, penghentian sementara tarif untuk sebagian besar negara non-Tiongkok akan segera berakhir, bertepatan dengan dimulainya pengadaan musim liburan.

Selanjutnya: Brigit Biofarmaka (OBAT) Buka Suara soal Dahlan Iskan yang Tersandung Kasus Hukum

Menarik Dibaca: 7 Jenis Pinjaman yang Masuk BI Checking dan Bisa Pengaruhi Skor Kredit




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×