CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.477.000   -5.000   -0,34%
  • USD/IDR 15.813   25,00   0,16%
  • IDX 7.327   4,76   0,07%
  • KOMPAS100 1.122   1,40   0,13%
  • LQ45 889   4,32   0,49%
  • ISSI 222   -0,27   -0,12%
  • IDX30 456   2,76   0,61%
  • IDXHIDIV20 547   1,48   0,27%
  • IDX80 129   0,29   0,23%
  • IDXV30 137   0,21   0,15%
  • IDXQ30 151   0,28   0,18%

Tegang dengan China, Taiwan larang pilot jet tempur lakukan tembakan pertama


Senin, 17 Agustus 2020 / 21:04 WIB
Tegang dengan China, Taiwan larang pilot jet tempur lakukan tembakan pertama
ILUSTRASI. Model Indigenous Defense Fighter (IDF) selama upacara untuk program jet latih canggih buatan sendiri pertama di Taichung, Taiwan, 7 Februari 2017.


Sumber: South China Morning Post | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - TAIPE. Militer Taiwan memperbarui perintah kepada pilot pesawat tempurnya "untuk tidak melakukan tembakan pertama" di tengah ketegangan yang meningkat di Selat Taiwan. 

China Times yang dekat dengan Beijing pada Senin (17/8) melaporkan, Angkatan Udara Taiwan telah memerintahkan pilot untuk menghindari "salah tembak" ketika mereka mendapat tugas untuk mengusir jet tempur China dan pesawat lain yang "menyusup" ke wilayah udara Taiwan.

"Hanya pilot berpengalaman yang akan dikirim untuk memimpin dalam setiap operasi yang memantau (penyusupan) pesawat tempur, untuk menghindari kesalahan tembak," sebut laporan China Times mengutip sumber militer Taiwan seperti dilansir South China Morning Post.

Baca Juga: China bakal berang, Taiwan borong jet tempur F-16 hampir Rp 120 triliun

"Untuk menghindari kecelakaan yang bisa memicu insiden militer, pilot telah diinstruksikan bahwa mereka tidak boleh melakukan tembakan pertama tanpa perintah langsung dari komando Angkatan Udara," kata laporan China Times. 

"Setiap pilot yang melanggar perintah akan menghadapi tindakan hukum (dari militer)," imbuh laporan China Times.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Taiwan menolak mengomentari laporan tersebut.

Beijing menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayah mereka, dan tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk membawa pulau itu di bawah kendalinya.

Para pengamat di Taiwan mengatakan, Taipei membuat komitmen serupa ke Washington selama krisis lintas selat pada 1995-1996 silam. 

Baca Juga: Marah besar, China menentang keras interaksi AS-Taiwan dengan dalih apa pun!

Hampir menjadi aturan utama


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×