Televisi UHD dan tablet diburu pecinta bola

Sabtu, 07 Juni 2014 / 11:20 WIB

ILUSTRASI. Cek harga emas siang ini, Rabu (11/1/2023), produksi Antam dan UBS di Pegadaian. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.

Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Sanny Cicilia

SINGAPURA. Ajang Piala Dunia sepak bola sangat ditunggu semua pihak. Selain para fans yang ingin melihat jagoannya bermain di lapangan hijau, para perusahaan juga bisa ikut mencicipi manisnya laba dari turnamen akbar sepak bola ini.

Salah satunya adalah pabrikan televisi. Setiap empat tahun sekali, penjualan televisi selalu meningkat. Sebab, para penggila bola tentu saja tidak akan melewatkan aksi pertandingan selama 90 menit tersebut.

Walaupun baru digelar pada tanggal 12 Juni 2014 mendatang, dampak bisnis dari Piala Dunia seharusnya sudah bisa dirasakan dalam beberapa bulan terakhir.

Namun, pada kuartal pertama tahun ini, Piala Dunia belum berdampak signifikan terhadap bisnis televisi. Buktinya, pada triwulan pertama 2014 laba Samsung justru turun 3,3%. Samsung masih optimistis bisa mengantongi pertumbuhan laba pada triwulan kedua dengan menggantungkan harapan pada ajang Piala Dunia 2014.

Dikutip dari Channel News Asia, Linn Huang, Research Manager Devices & Displays IDC berpendapat bahwa turnamen dunia ini sebenarnya tidak secara langsung bisa menambah penjualan baru. Meski demikian, Piala Dunia cukup membantu penjualan lanjutan. Misal, penggemar yang sudah memiliki televisi berencana untuk meng-upgrade dengan teknologi ultra high.

Salah satu suplier telivisi layar datar di Taiwan, Innolux dan AU Optronics mengantongi penjualan global telivisi ultra high sebesar 58% dari seluruh pendapatannya. Sedangkan porsi penjualan televisi ultra high untuk Samsung dan LG masing-masing sebesar 25%.

Begitu juga dengan penjualan telivisi ultra high China Star Opteolectronics dan BOE Techology menyumbang 14% di pasar global. "Konsumen akan menikmati permainan bola dengan menggunakan resolusi yang lebih bagus," tambah Linn Huang.

Selain televisi, penggemar olahraga mulai beralih melirik tablet. Clement Teo, Analis Senior Forrest Research mencontohkan, delapan tahun lalu, setiap keluarga berkumpul menonton siaran Piala Dunia. "Sekarang hal itu telah berubah, karena saya bisa online dengan teman dan berbagi komenta entang pertandingan tertentu," kata dia.