Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SANTIAGO. Jumlah infeksi virus corona di Amerika Latin telah tembus 6 juta pada Jumat (14/8). Ini membuat kawasan Amerika Latin menjadi wilayah paling parah terdampak pandemi virus corona di dunia.
Lonjakan kasus di kawasan Amerika Latin diprediksi masih akan terus bertambah karena sejumlah negara telah melakukan pelonggaran penguncian.
Baca Juga: Sempat nol kasus, Selandia Baru kembali laporkan tujuh kasus virus corona baru
Berdasarkan perhitungan Reuters, wilayah tersebut telah melaporkan rata-rata lebih dari 86.000 infeksi harian virus corona baru dalam tujuh hari terakhir. Selain itu, ada lebih dari 2.600 kematian akibat Covid-19.
Ini membuat total infeksi virus corona di Amerika Latin capai 6.000.005 kasus yang dikonfirmasi pada Jumat malam dan 237.360 kematian.
Kasus di Amerika Latin ini hampir sepertiga dari total kasus virus corona di dunia dan jumlah serupa pun terjadi pada kasus kematian yang dilaporkan akibat pandemi ini.
Organisasi Kesehatan Pan Amerika, cabang regional Organisasi Kesehatan Dunia, memperingatkan bulan ini tentang peningkatan penyakit lain karena kejenuhan layanan kesehatan dan penangguhan kampanye vaksinasi rutin sebagai akibat dari pandemi.
International Monetary Fund (IMF) juga memperkirakan pada bulan Juni bahwa ekonomi regional akan berkontraksi 9,4% tahun ini.
Negara yang terkena dampak terparah di kawasan ini adalah Brasil, yang memiliki kasus terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat.
Baca Juga: Corona di Korea: Bertambah 166, kasus Covid-19 capai rekor tertinggi dalam 5 bulan
Disusul, Peru dan Chile juga memiliki beban kasus tertinggi dan jumlah kematian di dunia per 100.000 penduduk, dari negara-negara dengan lebih dari 100.000 kasus.
Kenaikan kasus virus corona di kawasan itu dari 5 juta menjadi 6 juta kasus hanya membutuhkan waktu 11 hari.