Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Facebook kini tengah terjebak di tengah ketegangan perdagangan AS-China. Salah satu implikasinya, China telah menarik persetujuannya terkait rencana Facebook Inc untuk membuka anak usaha di provinsi Zhejiang.
Langkah ini merupakan kemunduran bagi Facebook, yang telah berjuang untuk mendapatkan pijakan di China. Di negara terpadat di dunia ini, situs web dan aplikasi seperti Whatsapp diblokir oleh pemerintah.
Mengutip Reuters, Rabu (25/7), keputusan untuk membatalkan persetujuan itu muncul setelah terjadi perselisihan antara para pejabat di Zhejiang dan regulator internet nasional, Cyberspace Administration of China, yang marah bahwa lembaga tersebut tidak dilibatkan dalam konsultasi.
Pemblokiran persetujuan ini sebenarnya sudah terprediksi, sebab China selama ini sangat ketat menyensor gerai berita asing, mesin pencari dan media sosial termasuk konten dari Twitter Inc dan Google Alphabet Inc.
"China ingin mengendalikan apa yang masuk ke tangan publik. Kebijakan ini tentu menyulitkan Google dan Facebook untuk masuk di China," kata analis Elazar Advisors, Chaim Siegel, dilansir dari Reuters.
Sebelumnya, Facebook mengatakan pada hari Selasa (24/7), memiliki perusahaan di China tidak akan mengubah pendekatannya ke China, di mana mereka masih memahami dan belajar cara beroperasi. Perusahaannya di China dikatakan mirip dengan apa yang dilakukan di negara lain, seperti Stasiun F di Perancis, Estacao Hack di Brasil, Tech Hub di India dan Inovation Hub di Korea Selatan (Korsel).
Ketegangan antara AS dan China tidak hanya berakibat pada gagalnya upaya Facebook membuat anak usaha saja, melainkan juga ke perusahaan AS lainnya. Baru-baru ini upaya perusahaan pembuat chip asal AS, Qualcomm Inc, untuk membeli NXP Semiconductors NV juga belum mendapatkan persetujuan dari regulator China.