Sumber: Bloomberg | Editor: Hendra Gunawan
PARIS. Uni Eropa memperketat wilayah perbatasan di 28 negara anggotanya setelah insiden penyerangan terhadap kantor majalah Charlie Hebdo di Paris. Selain itu, Uni Eropa meningkatkan pertukaran intelejen untuk mencegah ancaman terorisme.
Pertemuan menteri dalam negeri negara-negara Uni Eropa di Paris sepakat bekerjasama untuk membendung aliran arus pejuang asing antara Eropa dan Syuriah. "Kami bertekad untuk berjuang bersama-sama melawan terorisme," ujar Bernard Cazeneuve, Menteri Dalam Negeri Perancis, seperti dikutip Bloomberg.
Keputusan itu diambil setelah Uni Eropa menggelar rapat dengan wakil dari Amerika Serikat (AS) dan Kanada. Salah satu kontrol terhadap aksi terorisme adalah pengawasan penumpang di udara dan perdagangan senjata. Selain itu, memerangi aksi propaganda terorisme di internet.
Jaksa Agung AS yang ikut dalam pertemuan keamanan tersebut menyerukan adanya pertemuan puncak untuk membahas lebih lanjut rencana itu pada 18 Februari mendatang di Washington. "Kami juga harus mencari akar persoalan untuk mencegah radikalisme yang mengarah kepada tindakan keji," tukas Holder.