kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ternyata Wall Street tak begitu mengenal Twitter


Minggu, 06 Oktober 2013 / 14:48 WIB
Ternyata Wall Street tak begitu mengenal Twitter
ILUSTRASI. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Sumber: BBC |

NEW YORK. Saham jaringan toko elektronik yang bangkrut di Amerika Serikat tiba-tiba meroket, meski pada kenyataannya perusahaan ini tak berharga sama sekali. Rupanya, meski sudah terkenal seantero jagad, jejaring sosial Twitter belum cukup dikenal investor AS.

Perkembangan ini memaksa regulator Wall Street turun tangan membekukan perdagangan, setelah investor mengira Tweeter Home Entertainment -perusahaan yang bangkrut- adalah milik situs jaringan sosial Twitter.

Tak lama setelah Twitter mengumumkan penjualan saham di bursa, saham Tweeter mulai merangkak naik. Lebih dari 14 juta lembar saham Tweeter diperdagangkan dan harganya sempat naik 1.400% sebelum kembali anjlok.

Kode saham untuk Tweeter adalah TWTRQ sementara untuk Twitter adalah TWTR atau hanya beda satu huruf saja.

Tweeter yang mengkhususkan diri menjual barang-barang elektronik canggih mengajukan kebangkrutan pada 2008 dan kemudian menutup jaringan toko mereka di Amerika.

Dalam periode yang hampir bersamaan jaringan toko elektronik Circuit City juga gulung tikar, yang membuat analis menyebut bulan ini sebagai periode gelap bagi toko piranti elektronik.

Pada hari Kamis Twitter mengumumkan bahwa mereka berniat menggalang dana US$1 miliar dari lantai bursa dengan menawarkan saham ke publik.

Saham Twitter rencananya akan mulai diperdagangkan bulan depan dan mungkin tertunda bila penutupan operasional pemerintah Amerika berlanjut.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×