kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

The Fed beri sinyal segera mengurangi stimulus


Kamis, 27 Juli 2017 / 06:57 WIB
The Fed beri sinyal segera mengurangi stimulus


Sumber: Antara,CNBC | Editor: Dupla Kartini

NEW YORK. The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan pada Rabu (26/7). Keputusan ini diambil setelah pertemuan kebijakan dua hari Federal Open Market Committee (FOMC). Namun, bank sentral juga memberi sinyal akan segera mengurangi stimulus.

"Komite mengharapkan untuk mulai menerapkan program normalisasi neraca secara "relatif segera", mengingat  perekonomian secara luas berkembang seperti yang diantisipasi," kata Komite pembuat kebijakan Fed dalam pernyataannya.

Neraca The Fed telah membengkak menjadi sekitar US$ 4,5 triliun menyusul tiga putaran program pelonggaran kuantitatif untuk menahan dampak krisis keuangan global 2008.

Seiring dengan ekonomi AS kembali ke jalur pertumbuhan yang stabil, para pembuat kebijakan The Fed bersiap melepaskan kebijakan era krisis agar tidak menimbulkan tekanan inflasi atau memompa gelembung-gelembung aset.

Bulan lalu, The Fed menaikkan suku bunga acuan untuk keempat kalinya sejak Desember 2015, dan mengumumkan rencana untuk memangkas kepemilikan obligasi pemerintah AS dan sekuritas berbasis hipotek atau mortgage pada tahun ini.

Sebagian besar ekonom memperkirakan The Fed akan mulai mengurangi neracanya pada September, dengan kenaikan suku bunga lebih lanjut pada Desember. Bank sentral akan mengadakan pertemuan kebijakan berikutnya pada 19-20 September.

Ketua The Fed Janet Yellen dan yang lainnya telah mengindikasikan bahwa pengurangan neraca tidak boleh mengganggu pasar, meskipun sejumlah orang khawatir hal itu akan mendorong kenaikan suku bunga jika permintaan obligasi tidak kuat.

"Ini akan sulit untuk tidak mengganggu pasar karena mereka mulai mengurangi neraca," kata JJ Kinahan, Kepala strategi pasar di TD Ameritrade seperti dilansir CNBC. "Namun, melihat upaya mereka mendukung pasar selama sembilan tahun terakhir, mereka melakukan pekerjaan dengan baik agar transparan. Transparansi akan membantu kelancaran rencana tersebut," lanjutnya.

"Fakta bahwa rencana ini sudah begitu lama disampaikan, kami pikir ini tidak akan menimbulkan gangguan. Pasar merespons dengan tenang," kata Ryan Detrick, Ahli strategi pasar di LPL Financial.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×