Sumber: money.cnn | Editor: Mesti Sinaga
Presiden Donald Trump telah berjanji "melakukan hal besar" pada undang-undang reformasi 2010 yang dikenal sebagai Dodd-Frank. Dan kini, dia menunjuk orangnya untuk hal besar tersebut.
Senin (10/7/2017), Trump menunjuk Randal Quarles, mantan pejabat Departemen Keuangan pada pemerintahan George W. Bush, sebagai wakil Federal Reserve untuk bagian pengawasan. Posisi itu untuk mengisi satu dari tiga lowongan di dewan tersebut. Pencalonan oleh Presiden ini masih akan meminta konfirmasi dari Senat.
Quarles adalah orang pertama yang mengisi peran tersebut, yang dibuat berdasarkan UU Reformasi Dodd-Frank 2010 untuk mengawasi bank AS terbesar di negara tersebut.
Mantan Presiden Barack Obama tidak pernah mencalonkan siapa pun untuk posisi tersebut.
Sebelumnya Daniel Tarullo, mantan gubernur Federal Reserve, menjabat sebagai wakil ketua de facto untuk pengawasan. Namun, Tarullo yang mengundurkan diri pada April lalu dan posisinya sebagai ketua komite pengawasan bank digantikan Jerome Powell.
Dengan mengisi jabatan tersebut, pemerintahan Trump akan memiliki kesempatan membentuk kembali lanskap peraturan keuangan pasca krisis. Ya, Presiden Trump memang telah berulang kali menegaskan tekadnya melakukan “perombakan besar-besaran” peraturan "Dodd-Frank".
Quarles sendiri telah mengisyaratkan perlunya meninjau kembali UU Reformasi. "Ada beberapa cara mendefinisikan kembali Dodd-Frank dan bentuk kebijakan peraturan lainnya dengan cara yang bermanfaat bagi perekonomian," kata Quarles kepada Bloomberg Television dalam sebuah wawancara bulan November 2015.
Siapa Quarles?
Sejumlah mantan kolega Quarles, yang sebagian besar meminta namanya tidak disebut, menggambarkan Quarles sebagai sosok "pragmatis, bukan idealis," yang akan mengambil pendekatan yang berhati-hati untuk melonggarkan peraturan di Wall Street.
"Dia akan mencermati Dodd-Frank untuk melihat apa yang berhasil dan mana yang tidak," kata Rodgin H. Cohen, ketua firma hukum Sullivan & Cromwell LLP. "Kami tidak akan terikat dengan slogan, kami akan diikat untuk mendapatkan hasil yang benar."
Tony Fratto, mantan pejabat pemerintahan George W. Bush yang menjadi penasehat strategi komunikasi perusahaan termasuk Citigroup Inc. dan General Electric, mengatakan, Quarles akan objektif karena tidak pernah bertindak terlibat dalam penyusunan Dodd-Frank dan tidak bertanggung jawab untuk mengatur penyelamatan keuangan.
"Dia memiliki pandangan yang sangat obyektif tentang apa yang telah dilakukan selama krisis dan apa yang dilakukan melalui Dodd-Frank dan akan menerapkannya pada peran the Fed tanpa bias sebelumnya," kata Fratto.
Quarles, akan memainkan peran berbeda dengan Tarullo dalam pengawasan bank. Tarullo dinominasikan oleh Presiden Barack Obama pada Januari 2009 untuk menjadi responden utama pembenahan pascakrisis setelah krisis keuangan tahun 2008.
Dari kursi barunya di The Fed, Quarles akan berada dalam posisi memberikan tinjauan menyeluruh terhadap peraturan yang ada, serta menentukan perbaikan apa yang bisa dilakukan, ketimbang semulai semua dari nol.
Sebelum meninggalkan jabatannya April lalu, Tarullo membuka kemungkinan perubahan UU Reformasi. Dia mengisyaratkan apa yang disebut Volcker Rule, yang melarang bank-bank terbesar mengambil taruhan berisiko dengan uang pembayar pajak. Ini setidaknya bisa menjadi satu bidang kesepakatan bersama dengan Quarles, yang mengatakan bahwa peraturan tersebut "tidak dirancang dengan baik."
Teman-teman lama Quarles mengatakan, mereka berharap Quarles bisa bekerja sama dengan gubernur dan staf The Fed dan memanfaatkan pengalamanya di pemerintahan yang menangani keuangan domestik dan internasional.
Quarles pernah menjadi menteri luar negeri untuk keuangan domestik, dan menjadi penghubung antara Treasury (Kementerian Keuangan AS)dengan industri keuangan antara tahun 2005 dan 2006.
Quarles juga pernah menjadi asisten menteri keuangan AS untuk urusan internasional dari tahun 2002 sampai 2005. Dia juga seorang pejabat Departemen Keuangan di bawah Presiden George HW Bush dari tahun 1991 Sampai tahun 1993.
Pengamat mengatakan, Quarles tidak akan menjadi tipe orang yang ingin masuk dan mengubah segalanya secara terbalik di The Fed. Sebaliknya, dia akan bekerja sama dengan staf untuk menghasilkan peraturan untuk dikupas kembali demi merangsang pertumbuhan ekonomi - sebuah mantra dari Gedung Putih Trump.
"Dia mungkin menginginkan sejumlah reformasi dibandingkan kandidat lain, tapi dia akan lebih baik diposisikan untuk mendapatkan yang dia inginkan," ujar seorang pimpinan kelompok perdagangan yang berbasis di Washington.
Quarles juga pernah bekerja di perusahaan ekuitas Carlyle Group selama beberapa tahun. Dia juga akan menjadi gubernur kedua dari tujuh gubernur yang menjadi veteran firma ekuitas swasta tersebut. Jerome Powell adalah mitra perusahaan antara tahun 1997 dan 2005.
Para pengamat mencatat bahwa pengalaman ekuitas pribadinya akan membawa pandangan baru terkait risiko sistemik dengan melihat melampaui bank terbesar.