Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Federal Reserve menaikkan suku bunga 50 basis poin (bps) pada pertemuan hari Rabu (14/12) dan memproyeksikan setidaknya 75 bps tambahan kenaikan suku bunga pada akhir tahun 2023. The Fed juga memperkirakan kenaikan pengangguran dan perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Mengutip Reuters, Kamis (15/12), bank sentral AS memproyeksikan target Fed fund rate naik menjadi 5,1% pada tahun 2023, sedikit lebih tinggi dari perkiraan investor menjelang pertemuan kebijakan pada pekan ini.
Hanya dua dari 19 pejabat Fed yang melihat suku bunga acuan semalam tetap di bawah 5% pada tahun depan. Ini merupakan sinyal bahwa The Fed masih merasa perlu berpegang pada kebijakan mereka untuk melawan inflasi.
Baca Juga: Wall Street Naik Tipis Jelang Pengumuman Suku Bunga The Fed, Rabu (14/12)
"Komite (Pasar Terbuka Federal) sangat memperhatikan risiko inflasi... Kenaikan kisaran target suku bunga berkelanjutan akan sesuai untuk mencapai sikap kebijakan moneter yang cukup ketat. Yakni untuk mengembalikan inflasi menjadi 2% dari waktu ke waktu," kata pernyataan tersebut.
Pernyataan The Fed ini hampir identik dengan yang dikeluarkan pada pertemuan November.
Pernyataan baru yang disetujui dengan suara bulat, dirilis setelah pertemuan di mana para pejabat mengurangi kenaikan tingkat suku bunga 0,75% yang disampaikan pada empat pertemuan terakhir.
Tingkat kebijakan The Fed, yang memulai tahun ini di level mendekati nol, kini berada di kisaran target 4,25% hingga 4,50%, tertinggi sejak akhir 2007.
Saham di bursa AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu. Di pasar Treasury AS, imbal hasil sedikit berubah. Dolar merosot terhadap sekeranjang mata uang.
"Secara keseluruhan, pernyataan hari ini dan proyeksi ekonomi menceritakan kisah yang sederhana, namun persuasif: Fed ini tidak siap untuk berputar (arah kebijakan) dengan cara yang berarti sampai melihat bukti dari pembalikan tekanan inflasi yang berkelanjutan dan konklusif ," kata Karl Schamotta, kepala strategi pasar di Corpay.
Dalam konferensi pers setelah akhir pertemuan kebijakan, Gubernur Fed Jerome Powell mengatakan kecepatan kenaikan suku bunga sekarang kurang kritis.
Powell menambahkan bahwa dia belum siap untuk menyampaikan kabar baik baru-baru ini tentang titik inflasi yang sudah mencapai ke puncaknya.
"Tidaklah penting seberapa cepat kita melangkah," kata Powell.
Ia mencatat pertanyaan lebih besar yang dihadapi pembuat kebijakan adalah di mana titik akhir kenaikan suku bunga Fed dan berapa lama bertahan di level itu.
Baca Juga: Kendati Inflasi AS Turun, Koreksi Dollar Hanya Sesaat
Sementara perkiraan baru Fed menunjukkan Fed fund rate pada tahun 2024 berada pada tingkat yang lebih rendah dari yang diharapkan para pejabat pada tahun 2023.
"Fokus kami saat ini adalah benar-benar memindahkan sikap kebijakan kami ke sikap yang cukup ketat untuk memastikan inflasi kembali ke sasaran 2% yang kami tetapkan dari waktu ke waktu. Itu bukan pada pemotongan suku bunga," kata Powell.
Menurutnya, perdebatan tentang pelonggaran suku bunga hanya akan terjadi ketika pejabat yakin inflasi mulai bergerak turun.
Powell menambahkan bahwa, sejauh ini data inflasi yang diterima pada bulan Oktober dan November menunjukkan penurunan. Tetapi butuh lebih banyak bukti untuk meyakinkan bahwa inflasi berada di jalur penurunan yang berkelanjutan.
Langkah Terbaik yang Bisa Dilakukan
Prospek Fed fund rate yang baru, dikeluarkan bersamaan dengan proyeksi ekonomi yang menunjukkan pertempuran panjang melawan inflasi yang masih akan berlangsung, dan dengan kondisi hampir resesi yang berkembang sepanjang tahun.
Inflasi terlihat tetap berada di atas target bank sentral 2% setidaknya hingga akhir tahun 2025, dan masih akan berada di atas 3% pada akhir tahun depan.
Baca Juga: Wall Street Naik Pasca Rilis Data Inflasi AS, Ada Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga
Rata-rata tingkat pengangguran diproyeksikan naik menjadi 4,6% selama tahun depan dari 3,7% saat ini.
Produk domestik bruto diprediksi hanya tumbuh 0,5% tahun depan, sama seperti perkiraan untuk tahun 2022, sebelum naik menjadi 1,6% pada tahun 2024 dan 1,8% pada tahun 2025.
Powell mengatakan dia menyadari bahwa tindakan yang diambil oleh Fed akan membebankan biaya pada ekonomi.
"Saya berharap ada cara yang benar-benar tanpa rasa sakit untuk memulihkan stabilitas harga. (tapi) Tidak ada, dan ini adalah yang terbaik yang dapat kami lakukan."