Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Pasar kripto pada Kamis (16/6) justru menghijau usai The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga tertinggi sejak 1994 silam, dengan harga Bitcoin sempat hampir menyentuh US$ 23.000.
Mengacu data CoinMarketCap pada Senin, harga Bitcoin sempat menyentuh US$ 22.868,92, sebelum turun ke US$ 21.856,89 pada pukul 14.15 WIB, tapi masih naik 2,35% dalam 24 jam terakhir.
Sementara harga Ethereum mendaki 4,1% menjadi US$ 1.180,49. Harga Solana melonjak lebih tinggi lagi, mencapai 17,36% ke posisi US$ 33,29 dan Avalanche melesat 11,56% jadi US$ 17,30.
Sedang harga mata uang kripto berbasis meme, Dogecoin dan Shiba Inu masing-masing melejit 11,95% menjadi US$ 0,05899 dan 6,45% ke US$ 0,000008426.
Baca Juga: Harga Bitcoin Runtuh, Ini Alasan Mengapa Warren Buffett Membencinya Selama Ini
Sebelum pengumuman kenaikan suku bunga sebesar 0,75 poin oleh The Fed, harga Bitcoin anjlok ke level US$ 20.000 pada Rabu (15/4). Harganya pulih tak lama setelah pengumuman bank sentral AS.
Kenaikan tersebut memulihkan sebagian besar kerugian yang mata uang kripto utama alami selama enam hari terakhir, setelah pertama-tama inflasi yang tidak terkendali dan kemudian keputusan platform pinjaman kripto Celsius yang menghentikan penarikan.
"Ketakutan, ketidakpastian, dan keraguan telah menguasai pasar kripto, berpindah dari satu pihak ke pihak berikutnya," kata CEO Elementus Max Galka kepada CoinDesk.
"Hari ini Celcius, besok kemungkinan akan menjadi entitas lain. Ketika siklus ini dimulai, aset eksotis seperti mata uang kripto adalah yang pertama dijual di antara investor institusional, dan kita semua akan tahu di mana jalannya berakhir," ujar dia.