Sumber: CNA | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - GUANGDONG. Tiongkok sedang mengalami wabah chikungunya, infeksi yang ditularkan nyamuk, dengan ribuan kasus dilaporkan di wilayah selatan.
Melansir dari CNA, kasus demam chikungunya melonjak menjadi 4.014 pada hari Jumat (25/7), menunjukkan peningkatan pesat sejak pihak berwenang mulai melacak kasus dua minggu lalu, menurut catatan publik yang dirilis oleh departemen kesehatan di distrik-distrik di Foshan.
Kota di provinsi selatan Tiongkok, Guangdong, telah terdampak parah oleh lonjakan infeksi ini.
“Wabah chikungunya masih cukup parah", ujar Sun Yang, wakil direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional, dalam konferensi pers pada hari Rabu di Foshan.
Chikungunya menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.
Baca Juga: Konflik di Perbatasan Belum Usai, Thailand Tuduh Kamboja Hindari Berdialog
Penyakit ini menyebabkan demam dan nyeri sendi yang parah, tetapi kematiannya jarang terjadi, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok telah mengeluarkan berbagai imbauan tentang cara mencegah demam chikungunya dan demam berdarah, penyakit serupa yang juga disebarkan oleh nyamuk.
Mereka merekomendasikan untuk menggunakan penghalang perlindungan fisik, seperti pintu kasa, kelambu untuk tempat tidur, dan obat antinyamuk pada kulit yang terpapar.
Badan tersebut menyatakan bahwa epidemi tersebut diimpor tanpa menyebutkan asal muasalnya. Mereka juga mengimbau orang-orang yang memiliki gejala seperti demam, ruam, dan nyeri sendi untuk memeriksakan diri ke dokter.
Distrik Shunde di Foshan, tempat 90 persen kasus berada, terkenal dengan kuliner Kantonnya, dan dikunjungi banyak pengunjung setiap tahun.
Pasien yang dites positif demam chikungunya dirawat di rumah sakit dengan ditutupi kelambu, menurut foto-foto yang ditayangkan di stasiun televisi pemerintah CCTV.
Laporan media lokal pada hari Kamis menyebutkan bahwa pemerintah daerah telah menggandakan jumlah tempat tidur isolasi antinyamuk menjadi 7.220 untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.
Pihak berwenang di Guangdong mengimbau warga untuk memastikan tidak ada genangan air di rumah mereka, seperti di pot bunga, mesin kopi, atau botol air minum.
Komisi Kesehatan di Foshan menyatakan pada hari Kamis bahwa denda hingga 10.000 yuan (US$1.400) dapat dikenakan jika ditemukan pelanggaran.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Beijing mengatakan pada hari Selasa bahwa kota tersebut terkadang mengalami kasus demam chikungunya yang diimpor.
Ada dua vaksin chikungunya yang telah menerima persetujuan regulasi di beberapa negara dan/atau telah direkomendasikan untuk digunakan pada populasi berisiko, tetapi vaksin tersebut belum tersedia secara luas maupun digunakan secara luas, menurut WHO.
Tiongkok mengalami lonjakan chikungunya pertama kali pada tahun 2010 dengan 253 kasus di Dongguan, kota tetangga di provinsi yang sama, menurut CDC Provinsi Guangdong. Beberapa kasus ditemukan pada tahun-tahun setelahnya, tetapi tidak meluas.
Kasus pertama di negara itu diimpor pada tahun 1987, menurut makalah penelitian dan laporan media.
Baca Juga: Perdana Menteri Tiongkok Mengusulkan Pembentukan Organisasi Kerjasama AI Global
![[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis](https://fs-media.kontan.co.id/kstore/upload/brand_images/brand_images_01072510312000.jpg)
