kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Tidak mau antri, warga Libia serang bus jurnalis


Minggu, 22 Mei 2011 / 12:43 WIB
ILUSTRASI. Peserta membuat Surat Izin Mengemudi (SIM) di Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas) SIM Daan Mogot, Jakarta, Selasa (2/6/2020). Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya kembali membuka layanan perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM) yang s


Reporter: Barratut Taqiyyah, Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TRIPOLI. Warga Libia yang bersenjata pistol dan pisau menyerbu masuk sebuah bus yang mengangkut wartawan asing Sabtu (21/5) kemarin.

Serangan tersebut merefleksikan kemarahan warga Libia akibat semakin terbatasnya pasokan bensin setelah dua bulan serangan NATO terhadap pemerintah Muamar Kaddafi.

Insiden ini dimulai pada saat sebuah hotel bus yang membawa wartawan asing, yakni dari Reuters, BBC, Phoenix Television, dan beberapa media lain ke perbatasan Tunisia melewati sekelompok pengendara motor yang tengah mengantri bensin di pom bensin Zawiyah, ibukota bagian barat. Bus tersebut diberikan prioritas terlebih dulu dibanding yang lain.

Hal itu lantas membuat warga yang mengantri lama marah. Sejumlah orang bahkan menggedor pintu bus. Namun, kerumunan massa tersebut bisa dibubarkan setelah pasukan Libia menembakkan senjata ke udara. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.




TERBARU

[X]
×