Reporter: Tri Adi | Editor: Tri Adi
Siapa bisa menyangkal bahwa Warren Buffet adalah pemetik saham terbaik di dunia. Itu pula yang membuatnya menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Namun, Buffet memiliki filosofi dan panduan investasi yang mempengaruhi banyak investor.
Pertama, "Aturan No. 1: Jangan pernah kehilangan uang. Aturan No. 2: Jangan pernah lupakan aturan No. 1."
Yang terpenting dalam berinvestasi adalah jangan sembrono. Jangan gambling. Jangan sombong bahwa tidak apa-apa jika kalah. Yang perlu ditegaskan, Buffett hanya berinvestasi di perusahaan yang dia teliti dan pahami secara menyeluruh. Dia tidak berinvestasi bila hanya akan kehilangan uang.
Pasar saham itu dinamis, selalu berubah. Namun, di saat kondisi bagus atau buruk, Buffett tetap fokus pada tujuannya. Buffet amat jarang mengubah strategi investasi jangka panjangnya apa pun yang dilakukan pasar.
Kedua, “Jika bisnisnya berjalan dengan baik, saham akhirnya akan mengikuti.”
Buku The Intelligent Investor karya Benjamin Graham meyakinkan Buffett bahwa berinvestasi pada sebuah saham sama dengan memiliki sepotong bisnis.
Ketika mencari saham untuk berinvestasi, Buffett mencari bisnis yang menunjukkan prospek jangka panjang yang menguntungkan.
Apakah perusahaan memiliki riwayat operasi yang konsisten? Apakah ia memiliki bisnis waralaba yang dominan? Apakah bisnis menghasilkan margin keuntungan yang tinggi dan berkelanjutan? Jika harga saham perusahaan diperdagangkan di bawah ekspektasi untuk pertumbuhan di masa depan, maka itu adalah saham yang ingin dimiliki Buffett.
Buffett tidak pernah membeli apa pun tanpa memiliki alasan yang kuat mengapa dia harus membayar harga tertentu untuk saham suatu perusahaan.
Ketiga, “Jauh lebih baik membeli perusahaan yang hebat dengan harga saham yang wajar, daripada membeli perusahaan biasa-biasa saja dengan harga yang saham yang tinggi”.
Buffett adalah investor yang suka membeli saham berkualitas dengan harga terendah. Tujuan agar Berkshire Hathaway dapat beroperasi lebih baik dengan memiliki saham yang akan menghasilkan keuntungan yang solid dan peningkatan modal untuk tahun-tahun mendatang.
Ketika pasar terhuyung-huyung selama krisis keuangan 2007-08, Buffett menimbun investasi besar jangka panjang dengan menginvestasikan miliaran dalam saham General Electric dan Goldman Sachs.
Untuk memilih saham dengan baik, investor harus menetapkan kriteria untuk mengungkapkan bisnis perusahaan yang baik. Anda mungkin, misalnya, mencari perusahaan yang menawarkan produk atau jasa yang memiliki pendapatan operasi yang kuat dan potensi keuntungan masa depan. ♦
Sumber: Investopedia.com