Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
MANILA. Sedikitnya 100 orang dilaporkan tewas akibat Topan Haiyan di salah satu kota di Filipina. Informasi ini disampaikan oleh seorang pejabat Filipina.
Kapten John Andrews, Wakil Direktur Jenderal Otoritas Penerbangan Internasional, mengatakan jenazah para korban terbaring di jalanan kota Tacloban.
Dibutuhkan beberapa hari untuk mengetahui jumlah kerusakan akibat topan. Bagian sejumlah bangunan terbang akibat badai yang juga menyebabkan tanah longso ketika menerjang Klik Filipina tengah pada Jumat (8/11).
Listrik dan komunikasi juga terputus di sejumlah wilayah. “Kami memperkirakan tingkat kerusakan yang disebabkan oleh Topan Haiyan akan meluas dan menghancurkan, dan kami sangat khawatir akan ada banyak korban yang meninggal,” kata Direktur Save The Children Filipina, Anna Lindenfors.
Kerusakan Parah
Badai menyebabkan tanah longsor di Filipina sebelum subuh pada Jumat lalu. Ahli meteorologi sebelumnya memperingatkan, badai bisa menyebabkan kerusakan yang parah seperti Topan Bopha di 2012, yang memporak-porandakan wilayah bagian selatan Filipina dan setidaknya 1.000 orang tewas.
Mantan koresponden BBC di Manila, Kate McGeown mengatakan, laporan mengenai kerusakan mulai datang dari berbagai wilayah, tetap informasi dari sejumlah daerah lain masih sedikit dari wilayah Visayas, seperti Negros dan Iloilo, serta pulau Mindoro.
Pejabat Filipina mengatakan, lebih dari 12 juta orang berisiko terkena badai. Dan sebagian besar wilayah yang terdampak merupakan daerah yang terkena gempa bumi pada bulan lalu.
Setelah terjadi gempa bumi dengan kekuatan 7,3 skala richter Oktober lalu, masih sekitar 5.000 orang yang tinggal di tenda pengungsian di Pulau Bohol. Topan diperkirakan akan menerjang Vietnam pada akhir pekan ini.