Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
TOKYO. Tahun ini, boleh jadi menjadi ajang persaingan paling sengit antara dua produsen otomotif dunia, Toyota Motor Corp. dan Volkswagen AG. Hingga September 2014, penjualan mobil kedua perusahaan itu hanya berbeda tipis. Hasil sementara menunjukkan Toyota masih memimpin penjualan mobil global.
Pada selama sembilan bulan tahun ini, penjualan Toyota, termasuk produk Hino Motors Ltd dan Daihatsu Motor Co mencapai 7,6 juta unit. "Penjualan ini tumbuh 2,8% dari periode yang sama tahun 2013," kata Jurubicara Toyota, Dion Corbett kepada Reuters, Senin (27/10).
Sementara, Volkswagen membukukan penjualan sebanyak 7,4 juta unit hingga September 2014. Penjualan Volkswagen tersebut tumbuh 5,3%.
James Chao, Direktur IHS Automotive mengatakan persaingan Toyota dan Volkswagen berlangsung cukup ketat. "Seperti Anda lihat, pertumbuhan pasar mobil di Amerika Serikat memihak pada Toyota. Sementara Volkswagen memanfaatkan pertumbuhan pasar China," tutur Chao.
Corbett menambahkan, pengiriman mobil ke pasar AS selama sembilan bulan pertama tahun 2014 naik 5,7%. Produk Toyota RAV4 yang memiliki genre sport utility vehicle (SUV), menjadi andalan Toyota, dengan mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 26%.
Demikian juga dengan Volkswagen yang menikmati pertumbuhan permintaan cukup besar dari produk mewah Audi, seperti Audi Q5 yang juga memiliki tongkrongan SUV. Selain itu, penjualan mobil bertipe sedan, Audi A6, juga tidak kalah moncer dan menjadi buruan konsumen.
Faktor keselamatan
Tak hanya adu gengsi pada mesin dan model, faktor keselamatan juga menjadi hal yang dominan dalam persaingan. Maka tidak heran bila mantan jawara otomotif dunia, General Motors Co. kini penjualannya terseok di urutan ketiga di bawah Toyota dan Volkswagen.
General Motors harus menghadapi sejumlah tuntutan dari konsumen karena kelemahan pada sistem keselamatan. Produsen mobil asal Amerika Serikat tersebut menyebutkan, ada sekitar 29 kasus kematian yang diakibatkan sejumlah kekurangan pada kendaraan, yang belum bisa diperbaiki dalam satu dekade terakhir.
Kasus terbaru adalah penggunaan air bags (kantong udara) produksi Takata Corp yang berakibat pada penarikan kembali (recall) jutaan unit mobil di pasar AS dalam dua tahun terakhir. Kantong udara produksi Takata ditengarai tidak berfungsi maksimal dan berisiko bagi pengguna mobil.