Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Johana K.
Produsen mobil terbesar di dunia, Toyota Motor Corp kembali dirundung masalah. Toyota dalam waktu dekat bakal melakukan recall Lexus GX 460.
Pemicunya terjadi paska majalah Consumer Reports merekomendasikan "dont buy" pada Lexus GX 460 lantaran kendaraan tersebut cenderung berguling (roll over) pada kondisi tertentu.
Consumer Reports yakni majalah yang diterbitkan oleh lembaga nirlaba Consumers Union di Yonkers, New York. Rating "dont buy" diterbitkan Consumer Reports pada 13 April.
"Sesaat mendengar masalah ini, Lexus dan dealer kami bertindak cepat untuk mengatasi situasi," ujar Mark Templin, Lexus Group Vice President and General Manager dalam pernyataannya emailnya kepada Bloomberg.Mark menambahkan saat ini dealer Lexus sedang menjangkau pelanggan untuk melakukan perbaikan perangkat lunak pada 2010 SUV’s stability control system. Paska rating tersebut, Toyota segera menghentikan produksi dan penjualan SUV.
Toyota juga menyatakan sekitar 13.000 Lexus GX 460 akan diperbaiki. Rinciannya 9.400 unit di AS dan sisanya di negara-negara termasuk Rusia, Oman, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Kanada.
Toyota menjanjikan dealer bakal melakukan perbaikan selama 1 jam pada perangkat lunak SUV tersebut pada akhir April ini. Awal Mei, pengguna Lexus bakal dikonfirmasi lewat email apabila perbaikan selesai.
Selain Lexus GX 460, Toyota juga akan melakukan recall 21.000 unit Land Cruiser Prado SUVs dari beberapa negara semisal usia, Perancis, Oman, Uni Emirat Arab, Arab Saudi dan Kuwait.
Mieko Iwasaki, juru bicara Toyota lewat sambungan telepon hari ini mengatakan Toyota juga menghentikan produksi model Land Cruiser Prado SUVs pada pabrik Tahara,Jepang mulai 20 April hingga 28 April dan pabrik Hamura mulai 22 April hingga 28 April.
Iwasaki menambahkan, pada 16 April Toyota telah melakukan tes terhadap temuan COnsumer Reports. Pengujian dilakukan pada semua merek SUV yakni Toyota dan Lexus. Hasilnya, Lexus GX 460 dan Land Cruiser Prado, yang berbagi sistem kontrol stabilitas yang sama perlu dilakukan perbaikan.