Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - PRAYAGRAJ, India. Puluhan orang tewas dalam insiden desak-desakan di Maha Kumbh Mela di Prayagraj, India pada Rabu (29/1).
Ketika jutaan umat Hindu berkumpul untuk mandi suci di pertemuan tiga sungai sakral pada hari paling suci dalam festival enam minggu tersebut.
Menurut sumber kepolisian dan saksi mata, hampir 40 jenazah telah dibawa ke kamar mayat rumah sakit Moti Lal Nehru, meskipun pihak berwenang belum merilis jumlah korban resmi.
“Lebih banyak jenazah terus berdatangan,” ujar seorang sumber kepolisian.
Baca Juga: Indonesia dan India Kerja Sama Perkuat Fondasi Kesehatan
Kepanikan dan Kesalahan Pengelolaan
Tragedi ini terjadi saat massa berdesakan menuju pertemuan Sungai Gangga, Yamuna, dan Saraswati.
Beberapa saksi menyebut kepanikan dipicu oleh gelombang dorongan besar, sementara yang lain menuding penutupan akses ke sungai menyebabkan kepadatan fatal.
“Ada kekacauan, semua mulai mendorong dan menarik. Ibu saya terjatuh, lalu saudara ipar saya, dan mereka terinjak oleh orang lain,” kata Jagwanti Devi, seorang peziarah yang kehilangan keluarganya dalam tragedi ini.
Baca Juga: India dan China Sepakat Lanjutkan Perjalanan Udara, Selesaikan Perselisihan Ekonomi
Sejumlah warga menyalahkan pihak kepolisian atas kurangnya pengaturan.
"Polisi tidak membuat pengaturan yang layak. Mereka bertanggung jawab atas kematian empat anggota keluarga saya," ujar Saroja, seorang peziarah dari Belagavi.
Pihak kepolisian membantah tudingan tersebut, menyatakan bahwa mereka fokus menangani massa yang luar biasa besar.
Reaksi Pemerintah dan Oposisi
Perdana Menteri Narendra Modi menyampaikan belasungkawa kepada para korban. Sementara Kepala Menteri Uttar Pradesh Yogi Adityanath mengatakan, insiden ini dipicu oleh beberapa peziarah yang mencoba melompati barikade.
Baca Juga: Gara-gara ikut ritual di Sungai Gangga, ratusan orang di India terinfeksi Covid-19
Oposisi menuding tragedi ini sebagai akibat dari "kesalahan pengelolaan" dan “budaya VIP.”
Pemimpin Kongres Rahul Gandhi menuntut agar pemerintah menghapus perlakuan istimewa bagi pejabat dan selebritas di acara keagamaan sebesar ini.
Festival dengan Jutaan Pengunjung
Kumbh Mela tahun ini diperkirakan akan menarik hingga 400 juta orang, jauh lebih besar dibandingkan ibadah Haji yang diikuti 1,8 juta jemaah tahun lalu. Pada hari kejadian, lebih dari 57 juta orang telah mandi suci hingga sore hari.
Meski langkah pengamanan telah diperketat, termasuk penerapan teknologi kecerdasan buatan untuk mengelola massa, kejadian tragis ini mengingatkan kembali pada insiden serupa di Kumbh Mela 2013 yang menewaskan sedikitnya 36 peziarah.
Pemerintah kini menghadapi tekanan untuk mengkaji ulang sistem pengamanan guna mencegah tragedi serupa di masa mendatang.