kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.265   -85,00   -0,53%
  • IDX 7.073   -92,58   -1,29%
  • KOMPAS100 1.039   -16,65   -1,58%
  • LQ45 818   -13,93   -1,67%
  • ISSI 212   -2,57   -1,20%
  • IDX30 421   -5,97   -1,40%
  • IDXHIDIV20 506   -5,92   -1,16%
  • IDX80 118   -2,08   -1,73%
  • IDXV30 121   -1,72   -1,40%
  • IDXQ30 139   -1,80   -1,29%

Tragedi Kumbh Mela: Puluhan Tewas dalam Insiden Desak-desakan di India


Rabu, 29 Januari 2025 / 19:13 WIB
Tragedi Kumbh Mela: Puluhan Tewas dalam Insiden Desak-desakan di India
ILUSTRASI. Umat Hindu berjalan saat meninggalkan kuil setelah berdesakan sebelum 'Shahi Snan' (pemandian kerajaan) kedua di 'Maha Kumbh Mela' atau Festival Teko Besar, di Prayagraj, India, 29 Januari 2025. REUTERS/Sharafat Ali


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - PRAYAGRAJ, India. Puluhan orang tewas dalam insiden desak-desakan di Maha Kumbh Mela di Prayagraj, India pada Rabu (29/1).

Ketika jutaan umat Hindu berkumpul untuk mandi suci di pertemuan tiga sungai sakral pada hari paling suci dalam festival enam minggu tersebut.

Menurut sumber kepolisian dan saksi mata, hampir 40 jenazah telah dibawa ke kamar mayat rumah sakit Moti Lal Nehru, meskipun pihak berwenang belum merilis jumlah korban resmi.

“Lebih banyak jenazah terus berdatangan,” ujar seorang sumber kepolisian.

Baca Juga: Indonesia dan India Kerja Sama Perkuat Fondasi Kesehatan

Kepanikan dan Kesalahan Pengelolaan

Tragedi ini terjadi saat massa berdesakan menuju pertemuan Sungai Gangga, Yamuna, dan Saraswati.

Beberapa saksi menyebut kepanikan dipicu oleh gelombang dorongan besar, sementara yang lain menuding penutupan akses ke sungai menyebabkan kepadatan fatal.

“Ada kekacauan, semua mulai mendorong dan menarik. Ibu saya terjatuh, lalu saudara ipar saya, dan mereka terinjak oleh orang lain,” kata Jagwanti Devi, seorang peziarah yang kehilangan keluarganya dalam tragedi ini.

Baca Juga: India dan China Sepakat Lanjutkan Perjalanan Udara, Selesaikan Perselisihan Ekonomi

Sejumlah warga menyalahkan pihak kepolisian atas kurangnya pengaturan.

"Polisi tidak membuat pengaturan yang layak. Mereka bertanggung jawab atas kematian empat anggota keluarga saya," ujar Saroja, seorang peziarah dari Belagavi.

Pihak kepolisian membantah tudingan tersebut, menyatakan bahwa mereka fokus menangani massa yang luar biasa besar.

Reaksi Pemerintah dan Oposisi

Perdana Menteri Narendra Modi menyampaikan belasungkawa kepada para korban. Sementara Kepala Menteri Uttar Pradesh Yogi Adityanath mengatakan, insiden ini dipicu oleh beberapa peziarah yang mencoba melompati barikade.

Baca Juga: Gara-gara ikut ritual di Sungai Gangga, ratusan orang di India terinfeksi Covid-19

Oposisi menuding tragedi ini sebagai akibat dari "kesalahan pengelolaan" dan “budaya VIP.”

Pemimpin Kongres Rahul Gandhi menuntut agar pemerintah menghapus perlakuan istimewa bagi pejabat dan selebritas di acara keagamaan sebesar ini.

Festival dengan Jutaan Pengunjung

Kumbh Mela tahun ini diperkirakan akan menarik hingga 400 juta orang, jauh lebih besar dibandingkan ibadah Haji yang diikuti 1,8 juta jemaah tahun lalu. Pada hari kejadian, lebih dari 57 juta orang telah mandi suci hingga sore hari.

Meski langkah pengamanan telah diperketat, termasuk penerapan teknologi kecerdasan buatan untuk mengelola massa, kejadian tragis ini mengingatkan kembali pada insiden serupa di Kumbh Mela 2013 yang menewaskan sedikitnya 36 peziarah.

Pemerintah kini menghadapi tekanan untuk mengkaji ulang sistem pengamanan guna mencegah tragedi serupa di masa mendatang.

Selanjutnya: Pemerintah Jamin Risiko Gagal Bayar untuk Proyek EBT, Begini Ketentuannya

Menarik Dibaca: Ada Pisang, Ini 5 Buah Tinggi Gula yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Berlebihan



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×