Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - LONDON. Soverign fund atau perusahaan investasi milik negara membukukan jumlah transaksi senilai US$ 42 miliar pada kuartal pertama tahun 2018. Jumlah terbesar dibukukan oleh sovereign fund asal Singapura, GIC yang mencatatkan total investasi US$ 29,6 miliar di dua transaksi.
Mengutip Reuters, Jumat (6/4), GIC dan Canada Pension Plan Investment Board (CPPIB) berinvestasi bersama perusahaan ekuitas swasta AS, Blackstone dalam akuisisi 17 miliar saham mayoritasnya dalam bisnis keuangan dan risiko Thomson Reuters Corp, yang tercatat merupakan kesepakatan terbesar kuartal ini.
GIC juga bermitra dengan Carlyle Group, perusahaan ekuitas swasta lain, untuk mengakuisisi bisnis Specialty Chemicals Akzo Nobel senilai US$ 12,6 miliar.
Kedua transaksi besar ini membantu meningkatkan nilai keseluruhan transaksi kuartal pertama menjadi US$ 42,4 miliar di 39 transaksi yang menurut data Thomson Reuters, naik dari US$ 18,3 miliar di 55 transaksi pada kuartal keempat 2017. Rekor sebelumnya untuk nilai transaksi adalah US$ 37,5 miliar pada kuartal ketiga 2016.
Asian sovereign wealth funds (SWFs) adalah yang paling aktif, dengan GIC menorehkan 14 kesepakatan, diikuti oleh Temasek dengan 11 transaksi dan China Investment Corp dengan 4 transaksi.
GIC juga terlibat dalam kesepakatan terbesar ketiga bersama Dana Investasi Publik Arab Saudi atau Public Investment Fund (PIF) dan investor lainnya. Mereka setuju untuk membayar US$ 5,4 miliar untuk 55% bisnis properti AccorInvest milik grup Perancis AccorHotel.