Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Donald Trump kembali mengguncang pasar dengan mengumumkan tarif baru barang impor. Kebijakan terbaru ini mencakup tarif 100% untuk obat bermerek dan tarif 25% untuk truk berat. Tarif ini berlaku 1 Oktober.
Trump menyatakan kebijakan ini bertujuan melindungi industri manufaktur dalam negeri dan keamanan nasional. Ia menyebut ada banjir produk asing yang masuk ke AS.
Langkah ini memperpanjang deretan tarif besar yang sudah diterapkan sebelumnya terhadap baja, aluminium, dan barang lainnya. Namun, tarif baru ini memicu kekhawatiran lebih lanjut atas perlambatan ekonomi global dan kenaikan harga konsumen di AS. Federal Reserve menyebut kebijakan tarif turut menjadi pendorong inflasi.
Mengancam industri
Di platform Truth Social, Trump dikutip Reuters tak menjelaskan apakah tarif baru ini menambah tarif yang sudah ada. Padahal, kesepakatan perdagangan dengan Jepang, Uni Eropa, dan Inggris telah memasukkan ketentuan batas tarif untuk produk tertentu seperti farmasi.
Dalam ketentuan baru Trump akan mengenakan tarif 100% untuk semua produk farmasi bermerek (paten) kecuali perusahaan terkait sudah mulai membangun pabrik di AS.
Asosiasi industri farmasi AS memperingatkan tarif dapat mengancam rencana investasi ratusan miliar dollar AS di dalam negeri.
Saat ini, lebih dari separuh bahan baku obat senilai US$ 85,6 miliar di AS diproduksi secara domestik. Sisanya berasal dari Eropa dan sekutu.
Trump juga bilang akan menghidupkan kembali industri furnitur AS dengan mengenakan tarif 50% pada lemari dapur dan kamar mandi impor serta tarif 30% untuk furnitur.
China dan Vietnam, sebagai eksportir furnitur besar ke AS, berpotensi terkena dampak besar. Tahun 2024, impor furnitur AS mencapai US$ 25,5 miliar, naik 7% dalam setahun, dan sekitar 60% berasal dari Vietnam dan China. Nguyen Thi Thu Hoai dari Asosiasi Kayu dan Kerajinan Tangan provinsi Dong Nai, salah satu pusat furnitur Vietnam menyatakan terkejut dan menyebut hal itu tidak adil.
Kamar Dagang AS juga menolak tarif truk, dan menyebut lima sumber utama impor truk dari Meksiko, Kanada, Jepang, Jerman, dan Finlandia sebagai negara sekutu yang tidak mengancam keamanan nasional.