Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Tingkat pengangguran Amerika Serikat (AS) makin turun dan mendekati level terendah 50 tahun. Tingkat pengangguran mencapai 3,5% pada bulan September 2019, dengan pertumbuhan pekerjaan yang meningkat secara moderat.
Data ini menunjukkan perlambatan ekonomi AS dapat menghindari resesi untuk saat ini meskipun ada ketegangan perdagangan yang memukul sektor manufaktur.
Namun, laporan ketenagakerjaan bulanan Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat (4/10), juga memberi peringatan yakni risiko ekspansi ekonomi terpanjang AS tetap terancam turun.
Baca Juga: Ekspektasi Penurunan Bunga The Fed Meningkat, Harga Emas Hari Naik Ke US$ 1.509,5
Indikasinya dari pertumbuhan upah yang mengalami stagnasi dan gaji manufaktur menurun untuk pertama kalinya dalam enam bulan. Sektor ritel dan utilitas juga terus mengurangi tenaga kerja.
Laporan tersebut mengikuti serangkaian laporan ekonomi AS yang lemah, termasuk penurunan aktivitas manufaktur ke level terendah lebih dari 10 tahun pada bulan September 2019. Serta penurunan tajam dalam pertumbuhan industri jasa ke level yang terakhir terlihat pada tahun 2016, yang meningkatkan kekhawatiran bahwa ekonomi sedang menggoda dengan resesi.
"Tingkat pengangguran biasanya naik menjelang resesi, jadi penurunan baru mendorong timeline untuk potensi resesi paling lambat akhir 2020," kata Josh Wright, Kepala Eekonom iCIMS di New York seperti dilansir Reuters.
Baca Juga: Risiko resesi AS kian meningkat, ini beberapa indikasinya
Tingkat pengangguran sebesar 3,5% di bulan September 2019 merupakan level terendah sejak Desember 1969. Bulan sebelumnya atau Agustus 2019, tingkat pengangguran tercatat 3,7%.
Bunga The Fed akan turun?
Nonfarm payrolls meningkat 136.000 pekerjaan pada bulan lalu, menurut survei pemerintah AS.
Secara total, peningkatan pekerjaan pada September 2019 berada di bawah rata-rata bulanan tahun ini sebanyak 161.000 pekerjaan. Tetapi jumlah ini masih di atas sekitar 100.000 yang dibutuhkan setiap bulan untuk mengimbangi pertumbuhan populasi usia kerja.
Perang perdagangan dengan China selama pemerintahan Trump yang ke ekonomi lebih luas, maka kekuatan pasar tenaga kerja yang berkelanjutan merupakan penyangga penting terhadap penurunan ekonomi. Perang perdagangan telah mengikis kepercayaan bisnis, menenggelamkan investasi dan manufaktur.
Ada juga ketidakpastian politik di Washington setelah Kongres AS yang dikontrol Partai Demokrat melancarkan penyelidikan impeachment terhadap Presiden Donald Trump atas tuduhan menekan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk menyelidiki mantan Wakil Presiden AS Joe Biden, kandidat utama untuk nominasi presiden Demokrat 2020 .
Baca Juga: Ekspektasi Penurunan Bunga The Fed Meningkat, Harga Emas Hari Naik Ke US$ 1.509,5
Faktor-faktor ini, bersama dengan inflasi upah jinak, kemungkinan akan mendorong The Federal Reserve menurunkan suku bunga setidaknya sekali lagi tahun ini, kata para ekonom.
Bank sentral AS menurunkan suku bunga pada bulan lalu setelah memangkas biaya pinjaman pada untuk pertama kalinya sejak 2008 pada bulan Juli 2019.
Ketua Fed Jerome Powell menegaskan pada Jumat (4/10) bahwa ekonomi AS "di tempat yang baik,". "Tugas kita adalah untuk tetap di sana selama mungkin."
"Kami terus memperkirakan Fed akan menurunkan suku bunga target akhir bulan ini," kata Michael Feroli, seorang ekonom JPMorgan di New York kepada Reuters.
Baca Juga: Masih bisa beli, emas Antam berpeluang menyentuh Rp 800.000 di akhir tahun
