Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SAN FRANCISCO. Lyft Inc, perusahaan transportasi berbasis aplikasi ini sedang mencari investor baru. Kabarnya, beberapa perusahaan besar tertarik menyuntikkan dana jumbo bagi perusahaan transportasi online terbesar kedua setelah Uber, yang berasal dari Amerika Serikat (AS).
Dalam beberapa bulan terakhir, Lyft telah berbicara dengan sejumlah perusahaan besar, diantaranya Google, Apple, General Motors (GM), Amazon, Didi Chuxing, termasuk sang rival, Uber.
Hal tersebut diwartakan The New York Times, Jumat (19/8) mengutip sejumlah sumber yang tidak ingin disebut identitasnya ke media. Sumber The New York Times mengatakan, dari sejumlah investor yang berminat, GM kabarnya cukup serius terlibat negosiasi dengan Lyft.
Namun, GM dikabarkan tidak pernah menyampaikan penawaran tertulis. Kondisi keuangan Lyft sebenarnya masih cukup baik. Sebab, perusahaan yang bermarkas di kota San Francisco ini, masih memegang duit tunai senilai US$ 1,4 miliar.
Sumber Bloomberg menyebutkan, manajemen Uber hanya bersedia menyuntikkan dana US$ 2 miliar bagi Lyft. Jumlah itu merupakan estimasi valuasi Lyft oleh manajemen Uber.
Tapi, Travis Kalanick Chief Executive Officer (CEO) Uber menyatakan, tidak pernah berniat mencaplok Lyft. Sebab dia khawatir, aksi ini akan menyebabkan Komisi Persaingan Usaha AS melakukan pemeriksaan.
Dana yang ditawarkan Uber, juga tergolong kecil bagi Lyft. Sebab, Lyft sejatinya mengincar dana segar hingga US$ 9 miliar. Namun lantaran sulit meyakinkan investor baru, Lyft menurunkan target perolehan dana segarnya menjadi US$ 5,5 miliar.
Manajemen Google, Lyft, Uber, Apple, GM, Amazon dan Didi Chuxing tidak ada yang bersedia memberikan komentar soal ini. Belum lama ini, Lyft telah mendapatkan suntikan dana dari miliarder Arab Saudi, yakni Pangeran Alwaleed Bin Talal melalui Kingdom Holding Co senilai US$ 100 juta.