Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - LONDON. Unilever tengah berusaha menjual unit bisnis daging nabati. Ini merupakan upaya Unilever untuk mengurangi paparan pada produk-produk yang tidak lagi disukai oleh konsumen.
Sebelumnya, Unilever berusaha masuk ke bisnis daging nabati lantaran ingin meniru keberhasilan sejumlah pemain besar lain, seperti Beyond Meat dan Impossible Foods. Kedua perusahaan tersebut mendominasi pasar daging alternatif senilai US$ 17 miliar pada tahun 2009 dan 2011.
Unilever mencoba membuat produk yang sama dengan meniru rasa dan tekstur daging menggunakan bahan nabati seperti kacang-kacangan. Unilever masuk melalui merek Vegetarian Butcher.
Baca Juga: Prospek dan Rekomendasi Saham Unilever Indonesia (UNVR) Jelang Ramadan 2025
Sejatinya, Unilever tidak sendiri. Nestle juga mencoba masuk pasar yang sama mengusung merek Garden Gourmet. Perusahaan ini juga mencoba menarik minat konsumen yang mencari alternatif daging lebih sehat dan ramah lingkungan.
Namun tren kini berubah. Konsumen memilih beralih ke produk segar daripada produk olahan. Ini seiring kritik Menteri Kesehatan AS Robert F. Kennedy Jr yang menyebut produk daging nabati seperti layaknya produk olahan lain.
Karena itu, Unilever berencana menjual The Vegetarian Butcher yang telah dibeli sejak tahun 2018. Namun menurut penasihat keuangan, persahaan ini akan kesulitan mendapatkan harga menarik.
Maklum, merek tersebut hanya menghasilkan penjualan tahunan sekitar € 50 juta dan merugi. "Bisnis tersebut mungkin menarik bagi pembeli yang ingin mendiversifikasi ke produk yang berbasis plant based," ujar bankir, dikutip Reuters. Unilever menolak berkomentar mengenai rencana divestasi bisnis ini.
Tak hanya Unilever, Nestle juga akan mengurangi fokus di bisnis ini. CEO Nestle Laurent Freixe pada November 2024 lalu bilang, pasar daging nabati ternyata tidak sebesar yang diperkirakan. Total pasar produk pengganti daging di AS turun jadi US$ 1,6 miliar di 2023, dari sebesar US$ 1,7 miliar di tahun 2022, menurut data Euromonitor.
Baca Juga: Jurus Unilever Indonesia (UNVR) Maksimalkan Momentum Ramadan 2025