kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.707.000   2.000   0,12%
  • USD/IDR 16.380   -90,00   -0,55%
  • IDX 6.587   -162,51   -2,41%
  • KOMPAS100 967   -29,75   -2,98%
  • LQ45 748   -22,23   -2,89%
  • ISSI 205   -6,09   -2,88%
  • IDX30 388   -11,53   -2,89%
  • IDXHIDIV20 468   -13,99   -2,90%
  • IDX80 109   -3,42   -3,04%
  • IDXV30 115   -3,45   -2,91%
  • IDXQ30 127   -4,24   -3,22%

Unilever dan Nestle Bakal Menjual Bisnis Daging Nabati


Selasa, 25 Februari 2025 / 22:51 WIB
Unilever dan Nestle Bakal Menjual Bisnis Daging Nabati
ILUSTRASI. FILE PHOTO: The company logo for Unilever is displayed on a screen on the floor of the New York Stock Exchange (NYSE) in New York, U.S., February 17, 2017. REUTERS/Brendan McDermid /File Photo


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - LONDON. Unilever tengah berusaha menjual unit bisnis daging nabati. Ini merupakan upaya Unilever untuk mengurangi paparan pada produk-produk yang tidak lagi disukai oleh konsumen. 

Sebelumnya, Unilever berusaha masuk ke bisnis daging nabati lantaran ingin meniru keberhasilan sejumlah pemain besar lain, seperti Beyond Meat dan Impossible Foods. Kedua perusahaan tersebut mendominasi pasar daging alternatif senilai US$ 17 miliar pada tahun 2009 dan 2011. 

Unilever mencoba membuat produk yang sama dengan meniru rasa dan tekstur daging menggunakan bahan nabati seperti kacang-kacangan. Unilever masuk melalui merek Vegetarian Butcher.

Baca Juga: Prospek dan Rekomendasi Saham Unilever Indonesia (UNVR) Jelang Ramadan 2025

Sejatinya, Unilever tidak sendiri. Nestle juga mencoba masuk pasar yang sama mengusung merek Garden Gourmet. Perusahaan ini juga mencoba menarik minat konsumen yang mencari alternatif daging lebih sehat dan ramah lingkungan. 

Namun tren kini berubah. Konsumen memilih beralih ke produk segar daripada produk olahan. Ini seiring kritik Menteri Kesehatan AS Robert F. Kennedy Jr yang menyebut produk daging nabati seperti layaknya produk olahan lain. 

Karena itu, Unilever berencana menjual The Vegetarian Butcher yang telah dibeli sejak tahun 2018. Namun menurut penasihat keuangan, persahaan ini akan kesulitan mendapatkan harga menarik. 

Maklum, merek tersebut hanya menghasilkan penjualan tahunan sekitar € 50 juta dan merugi. "Bisnis tersebut mungkin menarik bagi pembeli yang ingin mendiversifikasi ke produk yang berbasis plant based," ujar bankir, dikutip Reuters. Unilever menolak berkomentar mengenai rencana divestasi bisnis ini.

Tak hanya Unilever, Nestle juga akan mengurangi fokus di bisnis ini. CEO Nestle Laurent Freixe pada November 2024 lalu bilang, pasar daging nabati ternyata tidak sebesar yang diperkirakan. Total pasar produk pengganti daging di AS turun jadi US$ 1,6 miliar di 2023, dari sebesar US$ 1,7 miliar di tahun 2022, menurut data Euromonitor. 

Baca Juga: Jurus Unilever Indonesia (UNVR) Maksimalkan Momentum Ramadan 2025

Selanjutnya: Diduga Terima Gratifikasi, KPK Tetapkan Eks Pejabat Pajak Jadi Tersangka Korupsi

Menarik Dibaca: Sekolah Ini Jadi yang Pertama Terapkan Positive Education, Ini Manfaatnya



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×