Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - TEXAS. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terlihat makin serius memerangi wabah virus corona baru. Miliaran dollar AS sudah dia gelontorkan demi pengadaan vaksin virus corona. Kini, giliran Fujifilm yang menerima suntikan dana.
Melansir Reuters, Pemerintahan Trump menyuntikkan dana sebesar US$ 265 juta kepada Fujifilm Diosynth Biotechnologies. Dana unruk salah satu unit bisnis Fujifilm yang berlokasi di North Carolina itu buat percepatan pengadaan vaksin virus corona.
Dalam upaya percepatan pengadaan vaksin virus corona, Fujifilm Diosynth akan mendapatkan dukungan dari Departemen Kesehatan dan Pelayanan Kemanusiaan AS serta Universitas A&M Texas.
Dana tersebut akan Fujifilm Diosynth gunakan untuk mempercepat pengadaan vaksin virus corona yang saat ini mereka kembangkan di College Station, Texas. Jika semuanya berjalan lancar, pengadaan vaksin bisa selesai pada musim gugur nanti.
Baca Juga: AS gandakan anggaran penilitian vaksin corona, mendekati US$ 1 miliar
Pekan lalu, Fujifilm Diosynth menyatakan, mereka akan membuat substansi obat massal sebagai kandidat vaksin virus Novavax, NVX-CoV2373. Mereka akan menggelontor dana hingga US$ 928 juta untuk menggandakan kapasitas produksi mereka yang ada di Denmark.
Berkat kerjasama ambisius dengan Pemerintah AS tersebut, saham Fujifilm naik 3,2% di bursa Tokyo, di tengah kondisi pasar yang cukup stabil saat ini.
Sebelumnya,Pemerintah AS menyuntikkan dana hampir sebesar US$ 1 miliar ke perusahaan bioteknologi Moderna. Suntikan dana kepada Moderna dalam dua tahap, masing-masing senilai US$ 483 juta dan US$ 472 juta.
Moderna mengonfirmasi pada Senin (27/7), ada 30.000 orang yang akan ikut serta dalam uji coba klinis tahap akhir untuk vaksin virus corona besutan mereka.
Baca Juga: Siap produksi 500 juta dosis, Moderna uji coba vaksin corona ke 30.000 orang
Moderna berharap, bisa menghasilkan 500 juta dosis per tahun mulai 2021 nanti. Bahkan, 1 miliar vaksin bisa mereka hasilkan sampai akhir tahun depan.
Target tersebut memang sejalan dengan permintaan Pemerintah AS yang menginginkan vaksin corona sudah tersedia setidaknya pada awal tahun depan.