Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - Tesla Inc tengah merekrut hampir 800 karyawan baru. Ini ini terjadi tak lama berselang dari PHK terbesar yang dilakukan dalam sejarah perusahaan.
Sekitar April lalu, perusahaan milik Elon Musk ini melakukan PHK terhadap 10% total karyawannya di seluruh dunia. Persentasenya setara dengan 14.000 orang.
Jika dibandingkan 800 karyawan yang direkrut kali ini masih jauh dari ribuan posisi yang dihilangkan. Kali ini, lowongan yang dicari perusahaan untuk mengisi AI dan robotika seperti produk-produk termasuk Optimus, robot humanoid Tesla. Sebanyak 25 pekerjaan terkait pengembangan self-driving atau Autopilot, sebanyak 30 pekerjaan fokus pada Optimus.
Halaman karir Tesla mencantumkan beberapa lusin posisi terkait energi di kota-kota termasuk Palo Alto dan di Lathrop, California, tempat perusahaan tersebut membangun Megapack, baterai berskala besar. Perannya berkisar dari posisi teknik hingga pekerjaan yang terkait dengan pemasangan Megapack dan produk tenaga surya.
Baca Juga: Pengadilan Tinggi London Tolak Gugatan Tesla Terkait Lisensi Paten 5G
Departemen-departemen yang berhubungan dengan pelanggan di perusahaan juga berupaya menambah staf mereka. Pada tanggal 15 Juli, Tesla memiliki 268 peran terkait layanan, termasuk 77 teknisi servis, jauh melebihi posisi atau departemen lainnya.
Perekrutan besar-besaran kemungkinan akan mencerminkan visi Musk untuk perusahaan tersebut. Dia mengatakan, dia sekarang memandang Tesla lebih sebagai perusahaan AI, robotika, dan energi berkelanjutan daripada perusahaan EV.
Sayangnya saat Reuters melakukan konfirmasi, pihak Tesla enggan buka suara.
Baca Juga: Naik Terlalu Tinggi, Saham Tesla Diturunkan Peringkatnya
“Musk sudah jelas dengan visi ke mana mereka akan pergi dan betapa pentingnya aspek bisnis tersebut,” kata Ben Kallo, Analis Baird yang merekomendasikan pembelian saham Tesla.
Ketika berita ini diturunkan, penurunan saham Tesla, menambah kapitalisasi pasar lebih dari $223 miliar hanya dalam 14 hari perdagangan terakhir. Saham bergerak lebih tinggi di semua kecuali satu sesi tersebut, ketika Bloomberg melaporkan Tesla telah memutuskan untuk menunda peluncuran prototipe robotaxi.
